Rabu, 19 Agustus 2015


KAPAL PILIHAN
(Konteks Parenting, Mengajarkan Memilih dan Mengambil Keputusan)

G : Mah, aku mau pilih A*)

M : Apa yang membuat kamu memilih A?

G : Aku kan ingin menjadi orang yang membuat pengaruh di dunia melalui seni. Nah aku melihat perguruan tinggi itu seperti kapal besar yang bisa membawa aku mencapai tujuan besarku. A kuanggap yang paling cepat dan paling mungkin membawa aku sampai di tujuanku.

M : Baik, kamu tahu bahwa A adalah jurusan favorit di perguruan tinggi favorit pula. Apa konsekuensi yang kamu hadapi kalau kamu ingin memperoleh A?

G : Pertama dari persiapannya, aku harus mempersiapkan diri dengan baik. Kemudian yang kedua, prosesnya. Aku tahu persaingannya cukup tinggi. Ada budaya belajar tertentu yang memaksa aku harus belajar lebih keras. Tapi aku juga bisa memperoleh jaringan yang luas dari sini. Itu yang kupikir bisa membantuku mencapai tujuanku.

M : Dan apa yang sudah kamu lakukan?

G : Aku udah belajar sungguh-sungguh. Buat jadwal dan perencanaan supaya aku bisa diterima. Aku juga sudah siap Mah, kalau aku diterima aku harus fokus dan mengatur belajar ku lebih baik.

M : Kamu tahu bahwa karena A adalah jurusan dan perguruan tinggi favorit maka tidak hanya kamu yang ingin masuk ke situ kan? Pasti ada banyak juga anak lain yang ingin masuk. Ada peluang kamu diterima dan ada peluang juga tidak diterima. Apa plan B yang akan kamu lakukan?

G : Iya sih aku tahu itu. Kalau aku tidak diterima maka aku akan naik kapal yang lain. Mungkin jalannya memutar, mungkin butuh waktu lebih lama, bahkan mungkin aku harus (singgah dulu) ke tempat yang lain dulu. Tapi aku tetap akan cari jalan untuk sampai di tujuan besarku.

M : Kalau kamu harus naik kapal yang lain, bagaimana perasaanmu?

G : Yaaa, agak kesal, cape dan mabok juga kayaknya. Karena kan goncangan kapalnya lebih besar. Tapi mungkin itu berarti aku perlu belajar untuk tidak mabok. Aku juga perlu waktu lebih lama mempersiapkan diri di kapal tersebut sebelum mencapai tujuan besarku.

M : Naaa ... kamu tadi mengibaratkan proses belajar di perguruan tinggi ini seperti kapal kan. Boleh jadi ada kapal yang lebih cepat yang bisa membawa kamu sampai ke tempat tujuan. Berarti di tempat itu kamu akan segera menghadapi tugas-tugas tertentu. Entah itu bekerja, membuat project, memimpin orang dan tugas-tugas yang lain. Yang itu tentunya membutuhkan ketrampilan sebelumnya. Itu juga proses pembelajaran.

Sementara kalau kamu naik kapal yang lain, yang lebih lambat atau harus berjalan memutar. Maka boleh jadi proses pembelajaran itu kamu lakukan di dalam kapal tersebut atau di tempat lain yang kamu singgahi. Kamu tahu kan kapal layar seperti Phinisi itu perlu ketrampilan luar biasa dibandingkan kapal besar seperti Titanic? Bagaimana menghadapi gelombang, cuaca buruk dan bertahan di laut luas. Mama pernah baca pujian dari seorang nakhoda kapal besar kepada pelaut Phinisi waktu mereka bertemu di samudra Pasific. Nah, jadi kalau kamu naik kapal motor besar, kamu akan memperoleh keuntungan untuk sampai lebih cepat. Tapi kalau kamu memperoleh kapal Phinisi, percaya deh, kamu dapat keuntungan karena dapat kesempatan untuk menguatkan fisik dan mental kamu, melatih ketrampilan dan menambah pengetahuan kamu.

Sekarang, tinggal bagaimana kamu mempersiapkan diri di kesempatan dan waktu yang sudah kamu peroleh, dan fokus pada tujuan besar kamu, apapun kapal yang kamu naiki.
----------------------------------------------------
A*) = Jurusan pilihan di PTN Favorit.

*Dialog ini dilakukan saat Ghina usia 18 tahun. Akan tetapi mekanisme dialog seperti ini pada dasarnya sudah bisa dilakukan jauh sebelumnya, saat anak masih berusia lebih muda.

Prinsipnya adalah mengajak anak;
- Memahami konteks masalah secara keseluruhan
- Menetapkan tujuan
- Membuat pilihan untuk mencapai tujuan
- Mengetahui konsekuensi dari pilihan
- Membuat keputusan terkait dengan konsekuensi pilihannya
- Mempersiapkan hati untuk menerima konsekuensi pilihannya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"KESEMPATAN", KEBUTUHAN ANAK UNTUK BERKEMBANG DAN MANDIRI - yws

  Memberikan "Kesempatan" pada anak, bagi sebagian orang tua adalah mudah, tapi sebagian lainnya merasa berat memberikannya. Saya ...