Kamis, 20 Agustus 2015



INDONESIA DARURAT KEKERASAN DAN PELECEHAN SEKSUAL ...

- .... dan saran dari para ahli seringkali menjadi kendala bagi banyak kasus pelecehan dan kekerasan seksual dalam keluarga. Misalnya, anak harus mengetuk pintu kamar sebelum masuk ke kamar orangtuanya. Bagaimana mungkin mengetuk bila pintu pun tak ada? Karena rumah yang sempit tak ada kamar sehingga semua orang, ayah, ibu, anak laki, anak perempuan, bahkan mungkin paman tidur dalam satu ruangan bersama.

- Pelaku pedofil seringkali tidak disadari bahwa mereka melakukan pelanggaran. Karena anak "tidak disakiti" secara fisik. Mayoritas mereka, mencekoki anak dengan faham bahwa perilaku yang dilakukan pelaku adalah bentuk kasih sayang. Sementara anak yang secara kognitif belum kritis dan ditambah dengan kebergantungan yang besar, tidak berhasil melepaskan diri dari kondisi tersebut.


- Viscious circle (lingkaran setan) kekerasan dan kasih sayang membuat istri bingung. Di satu sisi ia direndahkan di sisi lain ia dipenuhi materinya. Satu saat dipukul dan ditampar, saat lain, suami minta maaf hingga menangis. Ia tak bisa mengadu, karena ketika mengadu ia akan disuruh ikhlas dan bersabar. Ia tak berani mengambil tindakan karena "tidak bisa, tidak terbiasa dan tidak boleh" berpikir dan memutuskan.

- Membeli pakaian untuk balita dan anak-anak pun sekarang harus sangat teliti. Gambar-gambar kecil yang selintas lucu dan menarik ternyata beberapa disusupi dengan gambar tak senonoh. Panda atau Mickey Mouse yang lucu kelihatan sedang bermain tapi ternyata setelah dilihat lebih detail sedang melakukan aktivitas seksual.

- Di Indonesia belum ada sistem pendukung (hukum) yang jelas, untuk korban. Ketika seorang kepala keluarga melakukan kekerasan atau pelecehan kepada orang yang seharusnya dilindungi dan kemudian harus menjalani hukuman, belum ada aturan/hukum yang jelas siapa yang harus bertanggung jawab pada anak-anaknya kemudian, jika tidak ada keluarga besar yang dapat menanggungnya.

*secuplik dari banyak hal yang membuat diri ini 'menghela nafas dalam-dalam', di konvensi dan workshop IPK (Ikatan Psikolog Klinis) Jakarta 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"KESEMPATAN", KEBUTUHAN ANAK UNTUK BERKEMBANG DAN MANDIRI - yws

  Memberikan "Kesempatan" pada anak, bagi sebagian orang tua adalah mudah, tapi sebagian lainnya merasa berat memberikannya. Saya ...