Rabu, 29 Maret 2017

KITA MENCINTAI KARENA APA? - yws

Bila kita mencintai karena kecantikan, ketampanan, kesehatan, kebugaran, maka cinta akan hilang ketika kecantikan dan ketampanan memudar berganti dengan keriput, kelemahan, sakit bahkan kelumpuhan.

Bila kita mencintai karena kekayaan, maka cinta akan hilang saat pendapatan menurun, banyaknya utang bahkan jatuh pada kemiskinan.

Bila kita mencintai karena status, posisi atau jabatan, maka cinta akan hilang saat kehilangan pekerjaan atau masa pensiun.

Bila kita mencintai karena perilaku manis yang menyenangkan, maka cinta akan hilang saat perilaku buruk muncul dan emosi tak terkendalikan.

Bila kita mencintai karena janji-janji kebahagiaan, maka cinta hilang saat janji tak pernah terjadi, harapan tak menjadi kenyataan.

Bila kita mencintai karena kebergantungan pada kekuatan, maka cinta hilang saat kekuatan berubah menjadi kelemahan.

Setiap episode dan dinamika dalam relasi pernikahan ataupun pertemanan, menguji dan memaksa kita mempertanyakan kembali, "KITA MENCINTAI KARENA APA?

Yeti Widiati 25-270317

Kamis, 02 Maret 2017

HUMANISASI DAN DEHUMANISASI - yws

Satu hari saya membawa Astari periksa ke dokter. Dokternya seorang perempuan yang ramah dan baik hati. Saat diperiksa, terjadilah "percakapan" ini.

"Sakit apa? Coba diperiksa dulu ya ..."


Astari pun marah, dia melotot sambil menarik tubuhnya.

"Oh maaf ya, sebentar ya pelan-pelan ..." lanjut dokter sambil memeriksa dengan teliti tubuh dan muka Tari.

Tari masih nampak berusaha menarik tubuhnya, tapi asisten dokter yang memegangnya, membuatnya tak berkutik. Meskipun masih melotot, dia mulai agak tenang.

"Wah sedang menyusui ya ...? Berapa anaknya?" kata dokter sambil menoleh pada saya.

"Lima ..." jawab saya

Kemudian dokter mengambil baby oil dan membersihkan muka Tari dengan kapas yang dibubuhi baby oil. Perlahan dan seksama. Tapi Tari nampak tidak nyaman karena belum pernah ada orang yang melakukan hal tersebut, ia pun berulang kali menarik tubuh dan memalingkan mukanya. "Sabar yaaa ... sebentar lagi, biar bersih ini ... " Kata dokternya.

"Ibu, ini Tari saya beri salep, untuk obatnya, tapi harus dimandikan dulu. Sementara menginap saja dulu di sini supaya besok bisa dimandikan dan diberi obat. Besok jam 10 ibu ambil. Jangan terlalu lama, kasihan nanti anak-anaknya kangen sama ibunya. Ibu teruskan memberikan salepnya di rumah. Tolong juga diisi kartu pasiennya di depan" kata dokter selanjutnya kepada saya.

Si dokter menengok pada Tari, lalu berkata, "Kamu nginep sini ya, besok pagi-pagi ketemu anak-anak lagi. Ia pun kemudian mengusap-usap kepala Tari.

Saya pulang sambil geleng-geleng kepala tak habis pikir memperhatikan bagaimana dokter hewan itu memperlakukan Astari kucing saya seperti berbicara pada anak kecil yang sedang sakit. Dokter ini "memanusiakan" hewan yang dirawatnya.

Tak kuasa, pikiran saya jadi membandingkan dengan orangtua-orangtua yang justru memperlakukan anaknya yang sudah jelas-jelas manusia tapi diperlakukan seolah bukan manusia. Ups ...

- Manusia memiliki kemampuan berpikir, tapi ada saja kita sebagai orangtua memberi perintah satu arah dan tak memberi kesempatan anak untuk bertanya, berdiskusi, mendebat atau mengkritik.

- Manusia memiliki kemampuan untuk memilih, tapi ada saja kita sebagai orangtua memaksa anak untuk mengikuti pilihan-pilihan orangtua, bahkan kadang dengan ancaman.

- Manusia memiliki rasa dan emosi, tapi ada saja kita sebagai orangtua tak mengizinkan anak marah, menghardik saat mereka menangis, atau melarang anak untuk takut.

- Manusia memiliki harga diri, tapi ada saja kita sebagai orangtua, merendahkan dengan memberi label buruk, memukul atau mencubit seolah anak itu benda yang boleh diperlakukan apapun, dan membanding-bandingkannya dengan anak lain.

Duh ...

Arti kata menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
* Humanisasi = penumbuhan rasa perikemanusiaan
* Dehumanisasi = penghilangan harkat manusia

Yeti Widiati 23-010317

"KESEMPATAN", KEBUTUHAN ANAK UNTUK BERKEMBANG DAN MANDIRI - yws

  Memberikan "Kesempatan" pada anak, bagi sebagian orang tua adalah mudah, tapi sebagian lainnya merasa berat memberikannya. Saya ...