Kamis, 20 Agustus 2015



AKTIVITAS MAKAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PERKEMBANGAN BICARA SERTA BAHASA
(Konteks Perkembangan Anak dan Sensory Integration)

Makan, bukan hanya bermanfaat untuk perkembangan fisik. Aktivitas makan (mengunyah, mencampur makanan dengan lidah, mengisap dan menelan) juga berpengaruh terhadap perkembangan bicara.

Lho ... kok, bagaimana bisa?

Ya, karena perkembangan bicara terkait langsung dengan bagaimana fungsi organ bicara, antara lain rongga mulut, lidah, bibir dan gigi selain juga fungsi organ pernafasan dan pendengaran.

Setiap bunyi akan menggunakan kombinasi beberapa organ bicara tersebut. Misalnya ketika kita menyebut bunyi 'm', 'p' dan 'b' maka kita akan mengatupkan kedua bibir kita dan memberikan tekanan yang berbeda-beda. pada huruf m ada dengungan, sementara b dan p ada tekanan yang diberikan.

Tingkat kesulitan pelafalan huruf juga berbeda, huruf 'r' pada umumnya adalah yang paling sulit dilafalkan sementara huruf vokal seperti 'a' adalah yang paling mudah.

Kita bisa memahami apa yang disampaikan anak melalui kata-kata terutama bila artikulasi dapat diucapkan dengan jelas. Anak yang bicaranya mudah dipahami berpeluang untuk memiliki emosi yang lebih stabil dibandingkan dengan anak yang artikulasinya buruk. Mengapa? Karena anak yang artikulasinya jelas, maka ia dapat mengungkapkan keinginan dan perasaannya dengan jelas sehingga ia pun lebih cepat memperoleh respon yang tepat dari lingkungan. Anak yang artikulasinya kurang jelas sering frustrasi karena lingkungan tidak bisa memahami keinginannya sehingga direspon dengan kurang tepat oleh orang di lingkungan.

Seperti otot tubuh dilatih supaya lentur dengan melakukan olah raga, maka organ bicara dalam mulut dilatih salah satunya dengan melakukan aktivitas makan.

Anak yang makan beragam makanan dengan beragam tekstur, maka otot-otot organ bicaranya akan lebih terlatih.
- Latihlah anak untuk mengunyah makanan yang liat/alot seperti daging, permen karet, ketan, dll, akan melatih giginya untuk menjadi lebih kuat dan juga otot lidahnya menjadi lentur.
- Makanlah dengan bibir terkatup, sehingga akan membantu anak melafalkan huruf-huruf yang menggunakan bibir.
- Makan-makanan yang crunchy/garing seperti kerupuk, keripik, sereal juga akan merangsang syaraf gusinya.
- Makan bubur, jus buah-buahan dengan ragam tekstur juga akan melatih kemampuan menelan. Huruf 'k' dan dengung 'ng' banyak menggunakan bagian belakang rongga mulut.
- Makanan cair seperti sup, jus juga melatih kelenturan bibir.
- Makan makanan berukuran besar, akan membuat anak membuka mulutnya lebar-lebar, misalnya memakan apel tanpa dipotong.
- Dll.

Agar anak mau makan-makanan dengan berbagai tekstur, maka tampilan, rasa dan bau pun menjadi sangat penting untuk diperhatikan. Karena anak-anak yang hanya mau makanan tertentu saja seringkali memiliki gangguan dalam artikulasi huruf-huruf tertentu. Kecuali kalau tekstur makanan yang tidak disukai dapat tergantikan oleh jenis makanan lainnya. Misalnya, anak tidak suka makan emping karena pahit, maka kita bisa menggantikan dengan kerupuk atau keripik yang juga crunchy.

Orangtua perlu mengacu pada tujuan perkembangan sehingga dalam banyak hal perlu mencari cara atau strategi kreatif agar anak mau makan makanan dengan tekstur tertentu. Ada beberapa anak yang sangat sensitif atau sebaliknya kurang sensitif dengan tekstur makanan tertentu. Misalnya anak-anak yang kurang suka mengunyah dengan gerahamnya, sehingga cenderung mengunyah dengan gigi serinya saja. Hal ini selain berakibat makanan kurang tercerna juga mempengaruhi artikulasinya dalam berbicara.

Untuk kondisi spesifik seperti itu tentu saja dibutuhkan metode dan bahkan terapi yang lebih khusus. Namun untuk anak-anak lain pada umumnya, maka membuat variasi makanan yang menarik adalah jauh lebih sederhana dan dapat dilakukan. Perhatikan juga timing yang tepat. Pada saat kenyang anak akan enggan untuk makan-makanan yang kurang menarik baginya.

Selain memanfaatkan aktivitas makan untuk memperkuat dan merangsang organ bicara, lakukan pula aktivitas lain, seperti meniup balon, bersiul, mengeluarkan bunyi a, e, i, o, u di depan lilin yang tak boleh padam. Bermain menjepit sendok dengan bibir. Memainkan lidah ke atas, bawah, samping dan memutar. Menyikat gigi dan berkumur. Dan banyak lagi kegiatan menarik lain yang bisa dilakukan agar anak dapat mengembangkan kemampuan artikulasinya yang merupakan dasar dari kemampuan bicara dan bahasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"KESEMPATAN", KEBUTUHAN ANAK UNTUK BERKEMBANG DAN MANDIRI - yws

  Memberikan "Kesempatan" pada anak, bagi sebagian orang tua adalah mudah, tapi sebagian lainnya merasa berat memberikannya. Saya ...