Rabu, 19 Agustus 2015



PENDIDIK TERBAIK ADALAH ALLAH

Allah membebani manusia sesuai dengan kemampuannya
- Berapa banyak kita, orangtua, guru atau pemimpin menuntut berlebihan di atas kemampuan anak atau orang lain?


Allah tidak menghukum seseorang atas sesuatu yang tidak diketahuinya
- Berapa banyak kita, orang dewasa menghukum anak, atau atasan menghukum bawahannya sebelum menjelaskan dengan baik aturannya?

Allah memberikan kebebasan pada manusia untuk memilih dan menjelaskan konsekuensi atas pilihannya.
- Berapa banyak orang tua memaksa anak mengikuti pilihan yang dianggapnya benar?

Allah memberikan kesempatan pada manusia untuk belajar dari kesalahannya
- Berapa banyak orang tua yang takut bila anak berbuat kesalahan dan berusaha menghindari dengan cara menyelesaikan masalah anaknya?

Allah memberikan reward untuk amal baik dan reinforcement negatif untuk kesalahan.
- Berapa banyak orang tua atau guru yang menghukum ketika anak salah tapi mengabaikan ketika anak berbuat benar?

Allah tak pernah luput memperhatikan kebaikan sebesar dzarrah (atom) pun sekalipun. Tapi menunda menghukum keburukan sampai dilakukan
- Berapa banyak kita membuka mata lebar terhadap keburukan orang yang tersembunyi dan memicingkan bahkan menutup mata pada kebaikan yang nyata. Guru menghitung kesalahan. Orangtua melihat kekurangan anak. Rakyat mengutuk pemimpinnya. Atasan tak menghargai bawahan.

Allah menyuruh manusia menetapkan hukum pada hal-hal yang overt/terlihat, (mencuri, membunuh, memperkosa, membawa narkoba, dll.) Sementara hal-hal yang covert/tertutup (niat, motivasi, cara pandang, value, dll) adalah hak Allah
- Berapa banyak kita mengabaikan hukum pada hal yang jelas nyata dan memberi hukuman pada dugaan, prejudice, kedengkian, kebencian, dll.?

Allah memberi penugasan agar orang berubah, dan menghargai proses.
- Berapa banyak kita berfokus pada hasil dan memilih short cut dan cara instan untuk mencapai hasil?

Allah mengajarkan konsekuensi logis dari setiap kejadian. Jika A maka B. Jika kita berbuat baik maka kita akan mendapat imbalan. Jika berbuat buruk maka mendapat kesulitan.
- Berapa banyak kita mengajarkan logika jungkir balik? Yang menyerobot antrian dia yang dapat tempat duluan. Yang mencontek atau tak jujur mendapat nilai terbaik. Yang mencuri dan korupsi mereka yang "selamat"
....................

‪#‎Belajar‬ tak habis-habisnya dari Sang Maha Pendidik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"KESEMPATAN", KEBUTUHAN ANAK UNTUK BERKEMBANG DAN MANDIRI - yws

  Memberikan "Kesempatan" pada anak, bagi sebagian orang tua adalah mudah, tapi sebagian lainnya merasa berat memberikannya. Saya ...