Kamis, 20 Agustus 2015



DIGITAL IMMIGRANT VERSUS DIGITAL NATIVE
(Konteks perbedaan cara belajar)

B : Anak saya itu belajarnya gak bener ni Mbak, musti digimanain ya?


S : Ada keluhan di SMA-nya, atau prestasi belajarnya menurun?

B : Gak juga sih. Dia cepat ngerti kalau dikasih tahu. Nilainya juga bagus-bagus aja, 8 rata-ratanya. Tapi ya itu belajarnya gak bener.

S : Belajar yang bener itu seperti apa menurut bapak?

B : Gini lho Mbak, belajar itu harusnya duduk di kursi, baca buku, hafalkan, kemudian mencatat, buat rangkuman, kerjakan latihannya. Begitu itu cara belajar yang bener.

S : Kalau anak bapak belajarnya bagaimana?

B : Ini masa belajar di lantai sambil tengkurap, Sambil lihat laptop, kepala pakai head set. Goyang-goyang kepala sambil nyanyi. Belajar apaan itu, mana masuk di kepala.

S : Di laptop itu lihat apa pak?

B : Ya memang sih dia suka sambil searching gitu. Terutama kalau dapat PR. Dia cari bahan-bahannya dari internet. Dia juga suka buat ringkasan dengan mind manager.

S : Dengan cara belajarnya itu dia bisa tetap paham materi belajar kan pak?

B : Iya sih, tapi cara belajarnya aneh.

S : Target belajar itu sebetulnya cara belajarnya atau pemahamannya, Pak?

B : Iyaaaaa ...... sebetulnya pemahamannya sih yaaaa .....

S : Anak-anak kita punya strategi sendiri yang berbeda dengan kita dalam beradaptasi dengan teknologi. Seringkali kita sebagai digital immigrant yang perlu beradaptasi dengan mereka para digital native. Tugas kita memastikan pencapaian targetnya. Sementara mereka mencari cara yang paling adaptif.

Gambar diambil dari http://www.leansheets.com/10-practical-tips-for-the-bar-ex…/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"KESEMPATAN", KEBUTUHAN ANAK UNTUK BERKEMBANG DAN MANDIRI - yws

  Memberikan "Kesempatan" pada anak, bagi sebagian orang tua adalah mudah, tapi sebagian lainnya merasa berat memberikannya. Saya ...