Rabu, 19 Agustus 2015


CLICK
(Konteks managemen waktu dan perencanaan)

Kalau saja kita punya remote seperti yang dimiliki Michael Newman (Adam Sandler) dalam film Click (2006), maka kita bisa melihat masa depan kita lebih cepat. Kita akan tahu dengan segera apa akibat dari semua yang kita lakukan saat ini terhadap masa depan kita, pasangan, anak, tempat kerja, relasi sosial, kehidupan ekonomi, dll.

Film ini, sekalipun disajikan dengan bumbu komedi, namun mengandung pemikiran yang cukup mendalam. Mengajak orang berpikir ke depan dan mengantisipasi apa konsekuensi dari semua perbuatan yang kita lakukan sekarang, terhadap masa depan kita. Sebetulnya kita juga bisa belajar dari pengalaman orang lain. Tapi seringkali ketika kita begitu hanyut dan merasa benar dengan apa yang kita lakukan, maka kita mengira bahwa hasil yang akan kita peroleh akan berbeda dengan pengalaman orang lain yang sebetulnya memiliki pola yang sama.


Dalam film ini, Adam Sandler berperan sebagai seorang arsitek yang karena begitu sibuknya bekerja, maka ia mengabaikan keluarganya. Sampai suatu hari ia memperoleh sebuah remote yang hanya dengan meng-klik tombolnya bisa melakukan fast forward perjalanan hidupnya. Sehingga hanya dalam sekejap sampailah ia pada satu waktu di masa depannya, ketika ia menjadi seorang lelaki kesepian dengan sikap menyebalkan. Anak-anaknya berjarak dengan dirinya dan sudah memiliki kehidupannya sendiri. Istrinya meninggalkannya dan menikah dengan orang lain. Orangtuanya meninggal dunia dan ia sendiri terkena penyakit karena gaya hidup yang kurang sehat. Dalam film itu, ia memang bisa kembali lagi ke masa awal. Memperoleh enlightment/pencerahan sehingga kemudian menata kembali hidupnya, menjalin hubungan yang hangat dengan anak, istri dan orangtuanya, juga mengatur pekerjaannya dengan lebih seimbang.

Kita hidup di realitas, di mana dimensi waktu yang diciptakan Tuhan membuat tubuh kita harus melalui hidup setahap demi setahap di garis waktu dan tak pernah bisa kembali lagi. Namun kita punya alam pikir yang tak berbatas waktu. Alam pikir ini yang bisa membawa kita mundur ke belakang, terpaku pada masa lalu, atau bahkan maju ke depan mengembangkan imajinasi dan harapan yang menguatkan.

Kemampuan pikir kita juga sebetulnya membuat kita bisa melakukan analisis logis, prediksi dan antisipasi. Ketika kita hanya fokus pada bekerja dan mengabaikan anak, pasangan, orangtua. Kita tak perlu menunggu hingga anak-anak tak peduli pada kita. Atau kita juga tak perlu menunggu contoh dari orang lain yang kesepian di masa tuanya ditinggalkan anak-anaknya. Kita bisa membayangkannya dan memprediksi peluangnya. Sehingga kita juga bisa menyusun rencana tindakan apa yang akan kita lakukan untuk menghindari hal yang kita tidak inginkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"KESEMPATAN", KEBUTUHAN ANAK UNTUK BERKEMBANG DAN MANDIRI - yws

  Memberikan "Kesempatan" pada anak, bagi sebagian orang tua adalah mudah, tapi sebagian lainnya merasa berat memberikannya. Saya ...