Rabu, 19 Agustus 2015


DIGITAL IMMIGRANT VERSUS DIGITAL NATIVE
(Konteks menghadapi perkembangan teknologi digital, seperti gadget, internet, media sosial, games, animasi, dll)

Menurut Marc Prensky, kita para orangtua dan guru, adalah para digital Immigrant, sementara anak-anak kita adalah para Digital Native.


Digital Immigrant adalah mereka yang lahir sebelum perkembangan teknologi digital yang pesat. Sementara Digital Native adalah mereka yang lahir saat perkembangan digital begitu pesat.

Seperti juga karakteristik immigran dalam konteks kewilayahan, maka digital immigrant-lah yang perlu melakukan penyesuaian diri terhadap perubahan situasi. Menjadi kurang elok dan kurang realistis apabila para immigran yang menuntut dunia tetap seperti keinginannya atau memaksa para native mengikuti pola dan cara hidupnya.

Banyak orangtua dan guru terutama para wanita, mengeluh mengenai pesatnya perkembangan teknologi digital. Mereka tidak sanggup mengimbanginya dan lebih suka tetap pada zona nyaman untuk tidak belajar dan tidak berubah.

Mereka menyalahkan gadget, games, youtube, twitter, facebook, internet, dll. ketika anak tidak mau belajar seperti cara belajar yang mereka lakukan dulu. Atau ketika anak tidak bermain dan bergaul seperti cara yang mereka lakukan dulu. Tapi sementara itu, para orangtua pun juga belum sepenuhnya paham mengenai teknologi digital dan belum cukup fleksibel memanfaatkannya.

Saya, dalam beberapa kondisi termasuk diantara mereka yang terseok-seok mengikuti perkembangan teknologi. Saya masih kelimpungan dan meminta bantuan anak saya untuk misalnya menginstall suatu program baru di laptop. Saya menyerah untuk menggambar di atas pads sementara gambarnya muncul di layar komputer. Jangankan menggambar, bahkan membuat tanda tangan pun saya tak bisa.

Tapi saya tetap berusaha mengikuti perkembangan teknologi, karena saya menyadari bahwa saya tak bisa melarang anak-anak saya menggunakan dan memanfaatkan teknologi digital yang dalam banyak hal juga sangat membantu dan mempercepat proses belajar.

Yang bisa saya lakukan sebagai orangtua adalah:
1. Mengajari anak untuk memilih mana yang baik dan buruk, benar dan salah.
2. Mengajari anak untuk membuat prioritas mana yang penting dan mana yang kurang penting.
3. Mengajari anak untuk membagi waktu dengan seimbang.
4. Mengajari anak untuk mengendalikan diri sehingga tidak bertindak reaktif.
5. Memberikan pilihan beragam cara untuk bermain, bersantai dan menghibur diri.
6. Mengajari bahwa ada banyak aspek dalam hidup ini yang juga perlu diperhatikan. Sosial, komunikasi, ibadah, kesehatan, dll.

*Tidak lagi bisa bilang, "Dulu, kalau belajar itu dibuat rangkuman dan dicatat," anak akan menjawab, "Lho, kita buat rangkuman dengan mind manager ..."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"KESEMPATAN", KEBUTUHAN ANAK UNTUK BERKEMBANG DAN MANDIRI - yws

  Memberikan "Kesempatan" pada anak, bagi sebagian orang tua adalah mudah, tapi sebagian lainnya merasa berat memberikannya. Saya ...