Kamis, 31 Desember 2020

SEPERTI APAKAH YANG DIKATAKAN 'SEHAT MENTAL' ITU? - yws


Indikator sehat mental menurut WHO, adalah:
1. POTENSI YANG DIREALISASIKAN
Perlu diawali dengan terlebih dahulu mengenali potensi yang dimiliki oleh diri sendiri dengan melakukan eksplorasi dalam berbagai bidang.
Saat ini adalah kesempatan yang tepat untuk mengeksplorasi diri, yaitu ketika kita dihadapkan pada situasi yang menuntut kita melakukan hal-hal yang mungkin tidak muncul pada situasi 'normal'.
2. BEKERJA PRODUKTIF DAN BERKAH (FRUITFULLY)
Kita bisa bertanya pada diri sendiri, apakah pada saat sekarang ini (dengan kondisi 'isolasi') kita tetap produktif, lebih produktif atau malah menjadi tidak produktif?
Bila kita menjadi tidak produktif, maka kita perlu mencari cara agar menjadi lebih produktif.
3. TANGGUH TERHADAP TEKANAN/STRESS
Stres adalah hal wajar dalam kehidupan kita. Namun, selama kompetensi kita melampaui tuntutan kehidupan maka kita memiliki kesiapan diri dan hidup menjadi nyaman. Kita perlu memiliki pengetahuan, ketrampilan yang melampaui dari tuntutan-tuntutan yang datang kepada kita.
Dalam situasi sekarang ketika situasi berubah, misalnya, anak sekolah di rumah, dan orang tua harus membantu anak belajar, maka stres dapat diatasi jika orang tua membekali diri dengan mengembangkan ketrampilan untuk menangani situasi tersebut. Memang tidak mudah, tapi kita tidak sendiri mengalami hal ini, sehingga kondisi ini adalah normal pada situasi yang tidak normal.
Pelajari situasi yang ada dan temukan kemampuan apa yang dibutuhkan menghadapi situasi tersebut, apa yang sudah kita miliki, apa yang belum. Sehingga kita tahu kemampuan apa yang masih perlu dikembangkan pada diri kita. Cari orang/mentor yang bisa mengajarkan itu.
4. MAMPU BERKONTRIBUSI/BERBAGI
Kita bisa berbagi dengan apapun yang kita miliki. Pengetahuan, ketrampilan, materi, pengaruh, dll. Kepada orang di sekitar. Mulai dari diri, pasangan, keluarga, tetangga, masyarakat.
Dalam situasi sekarang, maka gotong royong dan kreativitas sangat dibutuhkan. Misalnya, ketika masker sulit diperoleh, maka ada penjahit yang berbagi dengan cara membuat masker kain.
Oleh karena itu mari kita lihat, apa yang bisa kita lakukan yang dapat kita kontribusikan/memiliki manfaat bagi diri dan orang di sekitar kita.
Sumber:
KuRing (Kuliah Daring)
Nara Sumber: Drs. Asep Haerul Gani, Psikolog
Topik: Kesehatan Mental Saat Pandemi Covid-19
Waktu: Jum'at 030420
Yeti Widiati 040420

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"KESEMPATAN", KEBUTUHAN ANAK UNTUK BERKEMBANG DAN MANDIRI - yws

  Memberikan "Kesempatan" pada anak, bagi sebagian orang tua adalah mudah, tapi sebagian lainnya merasa berat memberikannya. Saya ...