Kamis, 31 Desember 2020

MENDORONG ANAK TERBUKA - yws


Apakah remaja kita mau bercerita atau tidak tentang pikiran, perasaan dan pengalamannya?
Tergantung bagaimana selama ini kita sebagai orang tua berespon kepadanya ketika mereka bercerita.
Respon terlalu heboh dan lebay, marah, sedih, kecewa, menyelidik, tidak percaya, memperbaiki, menasihati, mengkritik, dan semua respon yang membangkitkan mekanisme defensif (bertahan), cenderung akan membuat anak kapan-kapan tidak mau bercerita lagi.
Jadi harus bagaimana? (Pertanyaan otomatis yang sering muncul)
Ketika anak bercerita,
- fokuslah pada mendengar
- bertanya untuk mengumpulkan data, memperoleh gambaran masalah dan menggali sejauh mana pemahaman anak
- dorong anak yang menyimpulkan sendiri
- dorong anak untuk mencari solusi
- tunjukkan bahwa kita berpihak pada anak
Kadang memang ada hal-hal yang dirahasiakan anak. Itu hal wajar. Percayalah pada anak. Jauh lebih penting kita mengajarkan cara menyelesaikan masalah daripada memaksa mereka menceritakan semua hal yang ingin kita ketahui.
Apakah kita juga menceritakan semua hal pada orang tua/mertua kita?
Yeti Widiati 151018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"KESEMPATAN", KEBUTUHAN ANAK UNTUK BERKEMBANG DAN MANDIRI - yws

  Memberikan "Kesempatan" pada anak, bagi sebagian orang tua adalah mudah, tapi sebagian lainnya merasa berat memberikannya. Saya ...