Kamis, 31 Desember 2020

BERAKAL DAN MATANG - yws


(Konteks Psikologi Perkembangan Remaja)
Ketika seseorang sudah matang secara biologis yang ditandai dengan menstruasi pada perempuan dan mimpi basah pada laki-laki, maka pada saat itu ia terkena hukum agama (Islam). Kewajiban dan larangan memiliki konsekuensi dan ia bertanggung jawab secara pribadi atas semua yang dilakukannya.
Bila saya mengkonversi istilah "berakal" ke dalam Psikologi Perkembangan Kognitif, maka seorang individu perlu mencapai level kognitif Formal Operation dalam perkembangan kognitifnya.
Mengacu pada Piaget, maka level Formal Operation bisa tercapai pada sekitar usia 12 tahun. Dengan syarat, anak distimulasi secara kognitif untuk bisa mencapai itu. Bila stimulasi kognitif tidak lengkap, bahkan hingga dewasa individu tidak mencapai level ini.
Formal operation ditandai dengan kemampuan seorang anak untuk berpikir abstrak, logis, sistematis, analitis, sintesis, antisipatif dan semua itu digunakan dalam penyelesaian masalah (problem solving).
Kemampuan penyelesaian masalah ini yang kemudian bersama dengan emosi positif, meliputi;
- keberanian memilih,
- keberanian mengambil keputusan,
- keberanian menerima akibat/konsekuensi),
- keberanian menghadapi peluang masalah berikutnya, dll.
akan bersenyawa membentuk kematangan berpikir dan bertindak. Bagian ini yang akan berproses dan berkembang bersama waktu dan prosesnya bisa terus berlangsung setelah baligh (kematangan biologis) bahkan hingga usia tua.
Nah, oleh karena itu, sebelum seorang anak mengalami baligh, diharapkan mereka sudah mengetahui mana yang benar dan salah, bagaimana memecahkan masalah, tahu konsekuensi dari pilihannya dan belajar mengembangkan keberanian mengambil keputusan.
Pendekatan pola asuh permisif (serba boleh) dan otoriter (pemaksaan) sulit membuat anak menjadi matang secara kognitif. Permisif membuat anak tidak memahami proses, penyelesaian masalah short cut atau instan dan sulit melakukan antisipasi serta menyadari konsekuensi.
Sebaliknya pola asuh otoriter, membuat anak serba takut memilih dan mengambil keputusan. Karena setiap keputusan, konsekuensinya pasti tidak menyenangkan.
Masih ada banyak cara yang bisa dilakukan orang tua dan guru untuk menyiapkan anak-anak kita menjadi matang secara kognitif. Intinya adalah memberi kesempatan anak untuk menyelesaikan sendiri masalahnya sehari-hari dengan berproses.
Yeti Widiati - 250419

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"KESEMPATAN", KEBUTUHAN ANAK UNTUK BERKEMBANG DAN MANDIRI - yws

  Memberikan "Kesempatan" pada anak, bagi sebagian orang tua adalah mudah, tapi sebagian lainnya merasa berat memberikannya. Saya ...