Kamis, 31 Desember 2020

MENGAPA ANAK TIDAK MELAWAN KETIKA DIBULLY? - yws


Sebagai orang tua adalah wajar jika merasa tidak nyaman ketika melihat anak kita diganggu orang lain dan diam saja.
Ada beberapa kemungkinan mengapa anak bertindak demikian, yang setiap penyebab ini akan membutuhkan pendekatan penanganan yang berbeda-beda.
1. Anak tidak berani karena pembully secara obyektif memang lebih kuat.
Artinya pembully memiliki kekuatan yang lebih besar dari anak kita, misalnya secara fisik lebih kuat atau lebih besar dari anak kita. Atau anak itu memiliki kemampuan mempengaruhi orang lain dan lingkungan yang lebih besar. Misalnya memiliki teman/kelompok yang berpengaruh, lebih kaya, atau orang tuanya memiliki pengaruh lebih besar.
Menghadapi situasi ini, maka orang tua perlu sangat berempati kepada ketakutan anak. Jangan memaksakan anak untuk melawan, karena hal itu akan membuat anak terjepit. Dia takut dibully teman dan dia juga takut dimarahi orang tua. Situasi seperti ini membuat anak menjadi merasa tidak terlindungi oleh orang yang seharusnya melindungi (orang tua), dan berkembang menjadi cemas dan tidak bersemangat melakukan apa pun.
2. Anak tidak berani karena pembully secara subyektif dipandang lebih kuat.
Artinya anak sebetulnya mempunyai kekuatan atau kesempatan yang sama untuk dapat memiliki kelebihan, namun anak belum menemukan cara untuk memunculkannya.
Menghadapi situasi ini, beberapa orang tua kerap menjadi tidak sabar dan bahkan kemudian merendahkan rasa takut anak. Alih-alih membantu anak mengembangkan kekuatannya, orang tua menambah luka anak dengan tidak menerima dan merendahkan perasaan anak. Orang tua perlu membantu anak mengembangkan konsep diri positif anak dengan mengembangkan kompetensi unik yang dimiliki anak, atau kemampuannya dalam mengatasi masalah bullying yang dihadapi (bersikap asertif) dan yang jauh lebih penting adalah memberikan rasa aman dan dukungan pada anak.
3. Contoh coping problem dari lingkungan.
Bagaimana orang tua menghadapi masalah? Apakah orang tua selalu mengalah ketika berkonflik dengan orang lain? Apakah orang tua bicara "di belakang" dan tidak bersikap asertif? Bila ya, maka pola perilaku itu juga yang ditiru anak.
Bila tidak mau anak bersikap seperti itu juga, maka mengubah diri sendiri (orang tua) perlu menjadi agenda yang utama. Tidak adil menyuruh anak melawan, sementara orang tua sendiri tidak berani melawan orang yang lebih kuat darinya. Ya, seringkali mendidik anak berarti mendidik diri sendiri terlebih dahulu.
4. Dilarang melawan, dilarang kritis, dan harus selalu patuh.
Apakah orang tua lebih suka anak yang selalu patuh, tidak kritis dan melarang serta memarahi anak jika mereka melawan atau bertengkar? Jika ya, maka bersiaplah untuk menerima anak kita juga akan bertindak hal yang sama terhadap otoritas (orang yang memiliki kekuasaan) termasuk pembully di dalamnya.
Memberi peluang dan kesempatan untuk anak bersikap kritis dan kadang memperoleh keinginannya setelah protes, adalah salah satu cara untuk membuat anak menyadari bahwa ia memiliki kekuatan dan hak untuk melawan ketika menghadapi situasi yang dia anggap tidak sesuai.
Apapun penyebab dari perilaku 'tidak melawan', maka menerima perasaan anak adalah hal yang paling perlu didahulukan. Karena hal ini berarti orang tua berfokus pada anak dan memiliki intensi untuk membantu anak. Bila orang tua lebih berfokus pada perasaannya sendiri (merasa kesal karena anak dibully), maka ini tidak cukup kondusif membantu anak.
Kapan menentukan waktu anak perlu melawan, kapan perlu menghindar, dan kapan mengalah saja, adalah tantangan bagi banyak orang tua (termasuk saya). Apapun pilihan perilaku anak terhadap situasi yang dipersepsi berbahaya bagi anak, maka orang tua perlu menjadi tempat anak berlindung. Karena fondasi secure/rasa aman yang kuat akan membuat anak berani namun memiliki pertimbangan dan kehati-hatian dalam bertindak. *Erikson
Insya Allah
Yeti Widiati 091119

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"KESEMPATAN", KEBUTUHAN ANAK UNTUK BERKEMBANG DAN MANDIRI - yws

  Memberikan "Kesempatan" pada anak, bagi sebagian orang tua adalah mudah, tapi sebagian lainnya merasa berat memberikannya. Saya ...