Seperti kebutuhan fisik (makan, minum, pakaian), maka pemenuhan kebutuhan dasar emosi pun sangat penting bagi anak dan tidak bisa ditunda terlalu lama, apalagi dihilangkan.
Salah satu kebutuhan dasar emosi anak adalah RASA AMAN.
Kapan anak merasa tidak aman?
Beberapa contoh di bawah ini adalah sumber-sumber rasa tidak aman anak yang perlu diketahui orang tua. Menjadi signifikan bermasalah apabila berlangsung sering, dalam jangka waktu lama, atau intensitas emosinya sangat kuat.
- Hadirnya orang baru di rumah (adik baru, ibu/ayah baru, dll).
- Anak masuk ke lingkungan baru (sekolah baru, rumah baru, dll).
- Anak kehilangan orang, benda atau binatang yang dicintai. (orang tua meninggal, pengasuh tidak kembali lagi, berpisah dengan sahabat baik, kucing mati, mainan kesayangan hilang, dll).
- Anak tidak memperoleh bantuan dan perlindungan saat membutuhkan.
- Rasa takut anak direndahkan/tidak dipedulikan, dan dipaksa berani menghadapi suatu situasi.
- Anak diberi tugas/tuntutan yang terlalu sulit atau melebihi kemampuan anak.
- Anak dituntut untuk selalu baik dan berhasil (prestasi, perbuatan).
- Anak menghadapi lingkungan yang bisa membuat sakit, luka bahkan meninggal dunia (perawatan kesehatan, kecelakaan, bencana alam, binatang buas, orang jahat)
- Anak kerap diancam dan dihukum
- Anak ditinggalkan diam-diam, dan tidak bisa memprediksi pertemuan kembali
- Anak ditakut-takuti (hantu, orang jahat, dokter, polisi, bahaya/celaka, dll)
Dll
Hal yang bisa dilakukan orang tua/pengasuh untuk mencegah dan menangani hal tersebut, antara lain
- Empati dan terima perasaan anak
- Berikan perlindungan pada anak dengan kata-kata, ekspresi dan perbuatan
- Bimbing anak untuk mampu menghadapi situasi yang berpeluang menimbulkan rasa tidak aman.
- Berikan apresiasi dan dukungan saat anak menghadapi, bersedia dan berhasil menghadapi situasi tidak aman.
*Schema Therapy
Yeti Widiati 220219
Tidak ada komentar:
Posting Komentar