Kamis, 31 Desember 2020

KETIKA ANAK BERTINDAK SALAH ...


EMOSI APA YANG MUNCUL PADA DIRI KITA? - yws
MARAH dan KESAL?
Apa yang membuat kita marah dan kesal?
Emosi marah dan kesal timbul ketika seseorang terancam dan merasa harus melawan. Atau ketika seseorang merasa diperlakukan tidak adil dan ia menuntut keadilan untuk dirinya.
Tanyakan pada diri kita, bagian mana dari tindakan anak yang salah yang mengancam diri kita sehingga kita harus marah dan kesal. Respon marah/kesal pada orang tua dapat menimbulkan rasa takut, perlawanan, atau ketidak-pedulian pada anak.
SEDIH dan KECEWA?
Apa yang membuat kita sedih dan kecewa terhadap perilaku salah anak? Sedih dan kecewa timbul ketika seseorang merasa gagal atau tidak mencapai keinginannya.
Tanyakan pada diri kita, sebetulnya kita kecewa kepada anak atau kecewa pada diri kita sendiri karena anak tidak menampilkan perilaku seperti apa yang kita harapkan? Respon sedih dan kecewa pada orang tua, akan menimbulkan perasaan bersalah pada anak.
TAKUT dan CEMAS?
Apa yang membuat kita takut dan cemas?
Takut dan cemas timbul karena seseorang merasa terancam dan ingin menghindari sesuatu yang dianggap mengancam.
Tanyakan pada diri kita, bagian mana dari perilaku salah anak, yang memicu rasa takut dan cemas kita? Apakah kita takut dan cemas pada penilaian negatif orang lain terhadap diri kita? Ataukah takut dan cemas anak mengalami hal yang lebih buruk? Atau ada rasa takut dan cemas yang lain? Respon takut dan cemas pada orang tua dapat menimbulkan perasaan bersalah dan kasihan pada anak namun sebaliknya juga dapat menimbulkan perasaan "kuat" pada anak.
Atau, adakah emosi lainnya?
Apapun emosi yang muncul, luangkan waktu untuk diri kita memahami dan menerima emosi kita sendiri. Namun untuk itu kita perlu jujur pada diri sendiri. Kalau kita sendiri menyangkal, maka menjadi sulit usaha kita membantu diri sendiri.
Emosi apa sebetulnya yang kita harapkan muncul pada anak? Apakah respon emosi-emosi di atas (marah, kesal, sedih, kecewa, takut, cemas) membuat anak menyadari bahwa orang tua menegur dan melarang itu sesungguhnya karena mencintai, memberikan perhatian, dan melindungi anak?
Bila anak belum menangkap bahwa sebetulnya orang tua sayang, memperhatikan dan melindungi anak, boleh jadi ada yang perlu kita perbaiki pada ekspresi emosi dan komunikasi kita.
Ekspresi emosi memang bersifat spontan dan otomatis, perubahannya dimulai dari cara pandang/berpikir. Ini perlu waktu lebih banyak, dan proses lebih panjang. Namun komunikasi dapat kita lakukan dengan segera. Komunikasi yang tidak meninggalkan "unfinished bussiness", pekerjaan yang tidak tuntas yang terbawa sampai ke masa depan.
Yeti Widiati 160820

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"KESEMPATAN", KEBUTUHAN ANAK UNTUK BERKEMBANG DAN MANDIRI - yws

  Memberikan "Kesempatan" pada anak, bagi sebagian orang tua adalah mudah, tapi sebagian lainnya merasa berat memberikannya. Saya ...