Kamis, 31 Desember 2020

MENGAPA PERCAYA PADA KASIH SAYANG ALLAH BISA MEMBANTU MENYELESAIKAN BANYAK MASALAH EMOSI? - yws

 

Masalah psikologis yang paling umum saya temukan pada anak, remaja dan bahkan dewasa adalah masalah 'secure' dan 'love', perasaan aman dan perasaan dicintai. Bahkan ketika kita berbicara tentang masalah akademik, performance kerja, relasi sosial, dll, bila dirunut ke belakang (ke masa lalu), maka seringkali berakar pada tidak terpenuhinya kebutuhan akan rasa aman dan rasa dicintai.
Jeffrey Young (Schema Therapist) menyatakan bahwa Vulnerable Child dan Angry Child adalah 2 skema yang dipandang paling merusak pada diri seseorang. Kedua schema tersebut terbentuk karena seseorang tidak terpenuhi kebutuhan rasa amannya, merasa tidak dicintai, merasa tidak dihargai dan tidak diperhatikan.
Bagaimana "menyembuhkan" Vulnerable Child dan Angry Child? Sebetulnya dengan alur berpikir di atas, jawabannya menjadi sangat sederhana. Karena kondisi tersebut disebabkan kebutuhan emosi yang tidak terpenuhi, maka penyelesaiannya adalah dengan memenuhi kebutuhan emosi tersebut. Analoginya seperti, jika perut kita sakit karena lapar, maka agar perut kita tidak sakit, maka kita makan.
Hanya saja, ketika kita berbicara emosi, maka semuanya menjadi subyektif. Kebutuhan emosi yang pada awalnya 'seharusnya' dipenuhi oleh orang tua/pengasuh, tidak serta merta bisa diubah seperti membalik telapak tangan.
- Dalam kasus anak dan remaja, kendala itu disebabkan karena orang tua tidak selalu mudah mengubah pola pengasuhannya yang sudah diyakini benar, atau sudah dilakukannya bertahun-tahun sebagai bagian dari karakteristik pribadinya.
- Luka yang sudah terbentuk pada anak/remaja membuat anak kehilangan trust bahwa orang tua bisa diharapkan memenuhi kebutuhannya.
- Dalam kasus dewasa, maka ia tidak bisa lagi menuntut perbaikan pengasuhan yang sudah kadung terjadi, apalagi jika orang tuanya sudah meninggal dunia.
Lalu dari mana harapan kesembuhan itu bisa kita peroleh?
Saya menemukan dalam banyak kasus, adalah menjadi jauh lebih membantu jika ybs, meyakini adanya kasih sayang dan kekuatan besar yang melindunginya. Kasih sayang dari yang Maha Menyayangi, perlindungan dari yang Maha Kuat dan Maha Melindungi.
Meyakini bahwa Allah menyayangi dan melindungi serta menjadi sebaik-baiknya tempat sandaran akan menjadi penenang pada saat seseorang gundah.
Tantangan menjadi lebih besar jika, seseorang tidak meyakini adanya Kekuatan Besar yang mampu melindunginya, sehingga ia berputus asa pada hidupnya. Atau jika Allah hanya dipandang sebagai sumber ancaman yang akan menghukum sehingga membuatnya bertambah takut dan cemas.
Oleh karena itu jauh lebih penting bagi kita, mengenalkan Allah pada anak dengan sifat Pengasih, Penyayang, Pelindung, agar pada saat anak menjadi remaja dan menyadari bahwa orang tuanya tidak lagi bisa memenuhi kebutuhan perlindungan karena keterbatasannya, maka ia dapat memperoleh rasa aman dari Yang Maha Kuat dan Maha Pengasih Penyayang, yang jauh lebih layak menjadi sandaran. Allah sebagai Pemberi Harapan ...
Wallahu'alam
Yeti Widiati 131119

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"KESEMPATAN", KEBUTUHAN ANAK UNTUK BERKEMBANG DAN MANDIRI - yws

  Memberikan "Kesempatan" pada anak, bagi sebagian orang tua adalah mudah, tapi sebagian lainnya merasa berat memberikannya. Saya ...