Minggu, 12 Juni 2016

UNDERSTANDING GIRLS
Otak gadis remaja dipengaruhi hormon estrogen dan progesteron yang meningkat pesat. Minat sosial yang memang sudah muncul saat masa kanak-kanak menjadi semakin spesifik tergambar dalam perilaku. Kemampuan berbahasa dan perubahan fisik pun memperkuat dorongan ini.
Gadis-gadis remaja ini semakin banyak bicara. Mereka menggunakan kemampuan berbahasanya untuk bersosialisasi. Kesepian menjadi hal terakhir yang diinginkannya. Bila gadget pada anak laki-laki digunakan untuk main game, maka pada anak perempuan gadget digunakan untuk chatting. Just say hello di group chat setiap pagi-siang-malam. Chatting saat makan, belajar di sekolah, menunggu mobil, dsb. Hal-hal seperti ini yang berpeluang membuat para orangtua kesal karena harus bersaing dengan gadget. Nasihat orangtua tidak didengar, tapi gadget lebih diperhatikan. Dan akan menjadi "kerusuhan" dan keributan luar biasa bila gadis-gadis ini dilarang memegang gadget.
Pergi ke toilet beramai-ramai, sebetulnya juga berkaitan dengan sosialisasi. Toilet perempuan biasanya berisik dengan remaja-remaja yang ngobrol sambil merapikan dandanannya.
Kebutuhan sosialisasi juga berhubungan dengan lawan jenis. Para remaja ini terobsesi dengan penampilannya. Selfie sendiri atau beramai-ramai, lumrah pada usia ini. Jerawat, terlalu gemuk, terlalu kurus, baju kurang match, dll, bisa menjadi alasan untuk kehilangan kepercayaan diri. "Aku gak mau pergi sekolah, nanti si Rangga lihat jerawatku..." Remaja bisa mengorbankan hal yang lebih prioritas hanya karena sebuah jerawat di pipinya.
Siklus haid bulanan berpengaruh terhadap perasaan atau mood yang turun naik. Pada masa-masa mendekati haid, biasanya sensitivitas yang paling tinggi. Seorang gadis bisa tiba-tiba ngambek, frustrasi, depresi, untuk alasan yang tidak jelas.
*Gesekan dan keributan kecil antara orangtua dan gadisnya sangat mungkin terjadi pada usia ini. Tapi bila orangtua sudah menjalin hubungan yang baik pada masa anak, dan orangtua bisa memahami perubahan, masa huru hara ini Insya Allah bisa dilewati dengan baik.
Para gadis ini perlu tahu bahwa orangtuanya tetap cinta, menerima dan mendampinginya saat masa-masa sulit. Menjadi lebih sulit kalau orangtua memiliki prasangka bahwa putri remaja-nya berubah menjadi pembangkang dan sengaja membuat orangtua pusing.
--------------------
*Disadur bebas dari "Female Brain" Louann Brizendine
Yeti Widiati S. 071114

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"KESEMPATAN", KEBUTUHAN ANAK UNTUK BERKEMBANG DAN MANDIRI - yws

  Memberikan "Kesempatan" pada anak, bagi sebagian orang tua adalah mudah, tapi sebagian lainnya merasa berat memberikannya. Saya ...