Minggu, 12 Juni 2016

MILTON ERICKSON, MENGINSPIRASI MELALUI PEMIKIRAN DAN PERJALANAN HIDUPNYA
(Pemahaman pendekatan Ericksonian Cooperative Hypnotherapy) - yws
Milton Hyland Erickson (5 Desember 1901 – 25 Maret 1980) adalah seorang psikiater dan psikolog spesialisasi dalam bidang Medical Hypnosis dan Family Therapy. Dia berpandangan bahwa alam bawah sadar itu memiliki kemampuan kreatif dan mampu menyelesaikan masalah. Dan pandangannya ini mempengaruhi perkembangan berbagai jenis terapi dan pendekatan lainnya, antara lain Brief Therapy, Strategic Family Therapy, Family Sistems Therapy, Solution Focused Brief Therapy dan Neuro Linguistic Programming.
Milton Erickson, lahir dari keluarga petani di Wisconsin Amerika Serikat dan menyandang kondisi Dyslexia serta buta warna. Ia mengatasi dyslexia-nya dan menemukan banyak inspirasi melalui serangkaian autohipnotik spontan yang merupakan “momen kreatif” yang digambarkannya dalam tulisannya “Autohypnotic Experiences.”
Pada usia 17 tahun ia mengalami polio hingga menderita kelumpuhan parah hingga para dokter meyakini bahwa ia akan meninggal pada usia muda.
Pada suatu malam, saat ia berada dalam kondisi yang paling buruk, ia mengalami “autohypnotic.” Saat Erickson berbaring di tempat tidur pada suatu malam itu. Ia mendengar suara-suara tiga orang dokter mengatakan pada orang tuanya bahwa anak laki-laki mereka akan meninggal malam itu. Erickson merasa sangat marah, bahwa ada orang yang berani mengatakan pada seorang ibu, bahwa anaknya akan meninggal malam itu. Ibunya kemudian masuk kamar dan menemuinya dengan wajah yang tenang, seolah tidak terjadi apa pun.
Kepada ibunya, ia meminta untuk memindahkan meja rias ke dekat tempat tidur dengan posisi tertentu, sehingga melalui cermin kaca rias ia dapat melihat pantulan matahari terbit dari jendela. Ibunya tidak mengerti, dan mengiranya mengigau serta tidak sadar. Tapi keinginannya tetap dipenuhi. Erickson bertekad untuk melihat matahari terbit sebelum mati.
Perasaan marah dan keinginan besar untuk tetap hidup membuatnya terfokus untuk melihat hanya matahari terbit dan “mengabaikan” bahwa selain matahari, sebetulnya juga ada pohon dan pagar yang terlihat melalui jendela itu. Kondisi sangat terfokus ini yang disebut kondisi autohipnotik.
Setelah ia berhasil melihat matahari terbit, kemudian ia jatuh pingsan selama 3 hari. Saat ia bangun, ia memiliki kesadaran baru. Ia menyadari kekurangannya, ia berpikir, bagaimana ia bisa menghidupi dirinya dengan kondisi kelumpuhan yang ia hadapi. Kemudian Ia membuat tulisan “Why Young Folks Leave The Farm.” Ia menyadari bahwa ia tak memiliki kekuatan untuk menjadi petani seperti ayahnya (karena polio), "Tetapi mungkin saya bisa berhasil menjadi seorang dokter."
Dalam proses kesembuhannya, sekalipun masih berbaring lemah di atas tempat tidur dan tidak mampu berbicara, semakin kuat kesadarannya mengenai betapa berartinya komunikasi non verbal (bahasa tubuh, tekanan suara, ekspresi wajah, dll) dan bahwa bahasa nonverbal sering kali berkebalikan dengan bahasa verbal.
Saat mengalami kelumpuhan karena polio, ia juga mengalami gangguan sensori. Ia dapat menggerakkan mata tetapi pendengarannya terganggu. Ia merasa kesepian dan hanya berbaring di tempat tidur. Tidak mampu menggerakkan apa pun kecuali bola mata. Ia tinggal di rumah besrta 7 orang saudara perempuan, 1 saudara laki-laki, kedua orangtua dan seorang perawat. Ia mencari cara bagaimana menghibur dirinya sendiri? Ia mulai mengamati orang-orang di lingkungannya. Dengan melihat bahasa tubuhnya, ia dapat menangkap bahwa seseorang bisa berkata “tidak” meskipun maksudnya mengatakan “ya” dan demikian pula sebaliknya, mengatakan “ya” padahal maksudnya “tidak.” Ia juga mulai belajar bahasa tubuh dan bahasa nonverbal lainnya.
Melalui pengamatan intens pada adik bayinya yang belajar berjalan, mulai dari merayap hingga berdiri tegak, ia kemudian memanggil “body memories” dari tubuhnya sendiri. Dengan berkonsentrasi pada memori ini, perlahan ia mulai dapat mengendalikan bagian-bagian tubuhnya hingga pada akhirnya ia dapat mengontrol otot-otot motorik bicara dan tangannya.
Akhirnya ia dapat berbicara dan menggunakan tangannya.
Ia masih belum bisa berjalan, kemudian ia memutuskan untuk melatih tubuhnya lebih jauh dengan mulai berjalan sendiri menggunakan tongkat. Pengalaman ini di kemudian hari di turunkan menjadi salah satu teknik dalam Ericksonian Hypnotherapy, dalam hal bagaimana menggunakan “siksaan,” “penderitaan,” atau “rasa tidak nyaman” di dalam konteks terapeutik.
Sebagai mahasiswa kedokteran Erickson adalah seorang mahasiswa yang bersemangat dan penuh rasa ingin tahu. Ia tertarik dan terlibat dengan psikiatri sehingga ia juga khusus belajar psikologi dan memperoleh gelar dalam bidang psikologi saat ia masih belajar kedokteran.
Kemudian, pada usia 50 tahunan, ia mengalami Post-polio syndrome, yang ditandai dengan rasa sakit dan kelemahan pada otot-ototnya. Kondisi ini membuatnya mengalami kelumpuhan yang lebih parah. Tetapi dari pengalaman sebelumnya, sekarang ia memiliki strategi untuk memulihkan beberapa bagian ototnya. Setelah kesembuhan yang kedua ini, ia terpaksa menggunakan kursi roda dan menderita sakit kronik yang ia kendalikan dengan self-hypnosis.
Awal tahun 1950-an, Erickson terlibat sebagai konsultan untuk seorang Antropolog Gregory Bateson yang melakukan penelitian dalam bidang komunikasi. Kemudian Erickson bertemu dengan Jay Haley, Richard Bandler dan John Grinder, dan mempengaruhi mereka semua. Haley kemudian menerbitkan buku Uncommon Therapy yang mengacu pada pendekatan Erickson dan memperkenalkan Erickson kepada komunitas di luar kalangan hipnosis klinis. Erickson dengan segera menjadi terkenal dan banyak orang yang ingin bertemu dengannya. Sementara Richard Bandler dan John Grinder mengembangkan pendekatan NLP yang umum digunakan dalam komunikasi.
Milton H. Erickson meninggal pada tahun 1980 pada usia 78 tahun. Ia meninggalkan 4 anak laki-laki, 4 anak perempuan dan warisan luar biasa pada dunia dalam bidang psikologi, psikiatri, psikoterapi, hipnoterapi, pendidikan dan komunikasi.
*Disarikan dari berbagai sumber oleh Yeti Widiati S. 160215

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"KESEMPATAN", KEBUTUHAN ANAK UNTUK BERKEMBANG DAN MANDIRI - yws

  Memberikan "Kesempatan" pada anak, bagi sebagian orang tua adalah mudah, tapi sebagian lainnya merasa berat memberikannya. Saya ...