Minggu, 12 Juni 2016

Seorang kakek bercerita,
"Saya ini orangnya pemarah bu. Saya gampang marah pada segala hal yang tidak sesuai dengan keinginan saya dan mengganggu saya. Saya gak peduli orang gak suka dengan saya. Saya juga tidak takut dengan orang yang jabatannya lebih tinggi dari saya. Kalau saya mau marah, marah saja. Bahkan saya juga marah pada dua cucu saya yang menangis, berisik dan berantem saat saya sedang baca koran dan ingin sepi. Saya suka pukul cucu-cucu saya ini kalau mereka bikin berisik waktu saya istirahat, habis mereka kerjaannya berantem melulu. Pusing saya jadinya ...."
Saya bertanya, "Menurut bapak, darimana cucu-cucu bapak belajar menyelesaikan masalah dengan marah, berantem dan saling pukul?"
Sang kakek melongo, tercenung, kemudian menunduk ... dia berkata lirih ... "Berarti cucu saya belajar dari saya .......... "
*Ya Allah, lindungilah diri kami dari api kemarahan karena permulaannya adalah kegilaan dan akhirnya ada lah penyesalan, aamiin .."
(doa dicuplik dari perkataan Ali bin Abi Thalib)
Yeti Widiati S. 191215

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"KESEMPATAN", KEBUTUHAN ANAK UNTUK BERKEMBANG DAN MANDIRI - yws

  Memberikan "Kesempatan" pada anak, bagi sebagian orang tua adalah mudah, tapi sebagian lainnya merasa berat memberikannya. Saya ...