Minggu, 12 Juni 2016

JENIS SENTUHAN - yws
Sentuhan bisa menjadi "obat" mujarab bagi beragam gangguan emosi, namun sebaliknya juga bisa menjadi musuh terburuk yang menyebabkan munculnya gangguan emosi.
Ada 5 jenis sentuhan yang berbeda dalam cara dan menimbulkan efek yang berbeda pula. 5 jenis sentuhan ini yang perlu dikenalkan pada anak/remaja, dan diajarkan bagaimana cara meresponnya dengan cara yang tepat sesuai budaya dan value yang diyakini. 5 jenis sentuhan ini adalah;
1. Sentuhan tidak disengaja
Sentuhan ini terjadi karena ketidak-sengajaan, misalnya bersenggolan saat berada dalam kerumunan, di kendaraan umum yang padat atau dalam lift, dll.
2. Salam atau penghormatan
Melakukan high five, berjabat tangan, cipika-cipiki, menepuk punggung, adu kepalan di antara teman, saudara, team olah raga, dll. yang dimaksudkan untuk menjalin keakraban. Tetap perlu memperhatikan batasan kewajaran yang diterima dalam budaya atau value suatu kelompok.
3. Profesional
Sentuhan yang dilakukan oleh profesional dalam pekerjaannya, misalnya dokter, tukang pijat, tukang cukur, dll. Bagi mereka maka menyentuh adalah penting dilakukan. Para profesional ini memiliki batasan etik saat menyentuh pasien atau klien-kliennya, sehingga kita bisa mempercayainya.
4. Afeksi
Sentuhan yang dilakukan untuk menunjukkan kasih sayang dan perhatian. Misalnya, orangtua memeluk anaknya atau ibu mencium pipi anaknya sebelum tidur. Sentuhan ini tidak tertuju pada area privat dari tubuh seseorang. Juga tidak ada keinginan atau dorongan untuk melakukan lebih jauh dari itu.
5. Seksual
Sentuhan dimaksudkan untuk menjalin kedekatan atau hubungan seksual yang lebih intim. Sentuhan ini tertuju pada area privat dari tubuh.
Dengan memahami jenis-jenis sentuhan ini, mudah-mudahan garis batas perilaku yang pantas dan tidak pantas menjadi lebih jelas. Misalnya, bila saat berdesak-desakkan ada orang yang menyentuh bagian tubuh privat dengan memanfaatkan situasi yang ada, maka sentuhan tersebut bisa masuk ke sentuhan no. 5.
Atau bila sentuhan no 3 dilakukan pada anak, maka perlu didampingi oleh orangtuanya.
Sentuhan no. 4 hanya boleh dilakukan oleh orangtua kepada anaknya. Paman tidak boleh melakukannya kepada keponakannya. Tetangga tidak boleh melakukan kepada anak tetangganya. Guru tidak boleh melakukannya kepada muridnya.
Teman sejenis (perempuan-perempuan) bisa melakukan sentuhan no. 4. Namun tetap perlu berhati-hati, karena selalu bisa jatuh ke sentuhan no. 5 bila memang ada intensi atau niat tertentu pada salah seorang di antaranya.
*Dicuplik dan diterjemahkan dengan tambahan, dari buku Understanding and Caring for The Hurt Child dari Diana-Lea Baranovich.
Yeti Widiati 040116

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"KESEMPATAN", KEBUTUHAN ANAK UNTUK BERKEMBANG DAN MANDIRI - yws

  Memberikan "Kesempatan" pada anak, bagi sebagian orang tua adalah mudah, tapi sebagian lainnya merasa berat memberikannya. Saya ...