Minggu, 12 Juni 2016

MENGAPA PERLU BELAJAR "GAK PANIKAN"? - yws
"Mah, aku ngerasa masalah ku sulit banget sampe aku stres dan gak bisa tidur mikirinnya. Ternyata setelah dijelaskan oleh dosenku, kok cuma begitu aja, penyelesaiannya kayak gampang banget ..."
"Na, kalau ada kortsleting listrik atau ban bocor di jalan, menurut kamu siapa yang lebih panik, mama atau papa?"
"Mama ..."
"Dulu waktu kamu masih bayi, kemudian sakit panas, nangis melulu, menurut kamu siapa yang lebih gelisah, mama atau papa?"
"Papa ..."
"Kenapa begitu coba ... ?"
"Soalnya papa lebih ngerti soal listrik daripada mama."
"Iya, jadi ini terkait dengan penguasaan masalah. Penguasaan itu meliputi pengetahuan, ketrampilan dan juga termasuk penguasaan diri. Ketika kita menguasai sesuatu maka kita menjadi lebih mampu mengatasi situasi yang tidak terduga. Menjadi lebih percaya diri dan lebih tenang untuk berpikir serta mencari penyelesaian masalah.
Panik, cemas, takut, dan emosi negatif lainnya terjadi ketika kita merasa tidak mampu atau kehilangan kendali atas suatu situasi tertentu. Masalahnya adalah ketika kita panik, cemas dan lain-lain tersebut, kita juga kesulitan untuk mengakses pengetahuan dan ketrampilan yang kita miliki. Sehingga kita menjadi sulit berpikir, mengira kita tidak mampu, kehilangan kepercayaan diri dan cemas serta paniknya malah menjadi bertambah-tambah.
"Jadi kayak lingkaran setan dong"
"Ya, begitu, seperti lingkaran setan. Lingkaran setan itu siklus masalah dan perlu diputus. Itulah mengapa banyak orang berpendapat bahwa belajar, sekolah dan pendidikan adalah penting, karena merupakan salah satu cara memutus rantai siklus tersebut. Mama tidak menyangkal itu, tapi ketika belajar, sekolah dan pendidikan itu hanya berbicara pada lingkup yang sempit, menghafal, mengerjakan latihan soal, belajar pelajaran tertentu, (matematika, fisika, kimia, ekonomi) dan tidak mempelajari hal-hal yang terkait dengan pengelolaan diri, pengelolaan emosi, berteman, dll, maka itu semua tidak cukup untuk membuat orang menjadi "menguasai". Orang pintar sekalipun ketika dia tidak belajar pengelolaan emosi, maka menjadi tidak bisa berpikir ketika ujian, sekalipun sebetulnya ia tahu teori dan cara penyelesaian tugas tersebut.
"Kalau gitu, selain belajar pengetahuan dan ketrampilan, kita juga harus belajar supaya gak panikan ..."
*Tema diskusi pagi ini dengan nona pertamaku.
Yeti Widiati 200116

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"KESEMPATAN", KEBUTUHAN ANAK UNTUK BERKEMBANG DAN MANDIRI - yws

  Memberikan "Kesempatan" pada anak, bagi sebagian orang tua adalah mudah, tapi sebagian lainnya merasa berat memberikannya. Saya ...