Jumat, 31 Oktober 2014

GAMBAR KOK DIATUR ....

Seorang ayah curhat pada saya tentang anak perempuannya yang duduk di TK-A. Sejak kecil anaknya senang menggambar di rumah. Ayahnya yang bekerja di sebuah perusahaan advertising tahu bahwa menggambar adalah pekerjaan "hati" dan memberi kesempatan pada anaknya untuk bereskpresi dan bereksplorasi dengan bebas dalam menggambar. Dia boleh menggambar apapun, memilih warna apapun, dan menggambar dengan cara apapun. Sayangnya sejak masuk sekolah gairah menggambarnya mulai berkurang.

Ternyata di sekolah berbeda. Guru, memandang aktivitas menggambar sebagai aktivitas kognitif dan kendali psikomotorik saja. Oleh karena itu, anak disuruh menggambar secara "obyektif".
- Menggambar pemandangan berarti ada dua gunung, matahari, burung dan awan, ada sawah atau pantai (tergantung di daerah mana anak berada).
- Kalau menggambar bunga, maka dia berwarna merah, pink atau orange dan berdaun hijau, langit berwarna biru. Tak layak menggambar daun berwarna ungu dan langit coklat.
- Kalau menggambar orang harus lengkap bagian tubuhnya. Garis harus rapi dan warna tidak boleh keluar garis. Gambar diberi nilai angka. Angka rendah berarti gambar buruk dan angka tinggi berarti gambar baik.

Anak kehilangan gairahnya karena aktivitas menggambar yang awalnya menyenangkan, mendorong semangat, kreativitas dan ekspresi, berubah menjadi aktivitas yang menekan, memaksa dan

http://www.slideshare.net/oyasujiwo/10-keajaiban-gambar-anak-yang-terlupakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"KESEMPATAN", KEBUTUHAN ANAK UNTUK BERKEMBANG DAN MANDIRI - yws

  Memberikan "Kesempatan" pada anak, bagi sebagian orang tua adalah mudah, tapi sebagian lainnya merasa berat memberikannya. Saya ...