Senin, 24 Juli 2017

HARGA DIRI RENDAH (Tulisan ke-4) - yws

PENANGANAN
FOKUS PADA HAL POSITIF
Untuk meningkatkan harga diri anak yang sudah kepalang rendah, maka kita perlu berfokus pada hal-hal positif yang dimiliki anak. Setiap kekuatan dan pencapaian (prestasi) sekecil apapun harus ditangkap dan diapresiasi.

Cara awal yang baik adalah dengan meminta anak untuk menyusun daftar kelebihannya. Baik berupa sifat, pengetahuan, ketrampilan, atau usaha yang mereka pandang positif. Ini adalah suatu cara konkrit untuk berfokus pada hal positif daripada terpaku pada memikirkan hal negatif diri.

Ketika mendiskusikan daftar ini, kekuatannya perlu dielaborasi lebih lanjut. Proses mengelaborasi dengan mendengarkan seksama dan menerima perasaannya secara tidak langsung memberikan pesan bahwa dia benar-benar istimewa bagi orangtua. Kita pun sebagai orangtua dapat menyampaikan perasaan kita. Dengan cara ini, anak merasa berharga dan merasa memiliki teman yang mendampingi.

Saat harga diri anak rendah, maka approval/persetujuan, perhatian, apresiasi dan pujian perlu lebih diekspresikan. Berikan umpan balik positif sesegera mungkin pada setiap kesempatan, sehingga anak memperoleh asosiasi langsung antara perilaku yang ditampilkan dengan apresiasi yang diperoleh.

Merendahkan anak, harus dihindarkan dalam berbagai bentuknya. Ejekan dan bersikap sarkastik tak bisa mendukung pertumbuhan harga diri yang positif.

Komentar-komentar di bawah ini adalah beberapa contoh umpan balik positif setelah anak menunjukkan perilaku baik, "sekecil" apa pun:
- Ayah senang sekali melihat kamu tersenyum
- Kamu sabar banget waktu bunda/ayah sibuk (belanja, mencuci mobil, menyiapkan makanan, dll)
- Terima kasih kamu sudah menolong mengambilkan popok adik
- Bunda senang kamu berkata jujur
- Ayah kagum kamu sudah berusaha dan bekerja keras menyelesaikan PR
- Hebat benar kamu mau mengantri menunggu giliran
- Bunda suka kamu membantu tanpa diminta
- Waktu kamu kasihan dan menolong teman kamu, itu bagus sekali
- Kamu lucu sekali waktu tadi bicara sehingga membuat semua orang tertawa gembira
- Senang sekali ayah membuat lego ini bareng kamu

Pujian yang salah atau tidak sesuai kenyataan harus dihindari (Misal, mengatakan gambar anak bagus, padahal sebetulnya tidak). Anak akan merasa buruk jika mereka tahu kita berbohong untuk membuatnya merasa lebih baik. Masih ada banyak perilaku baik yang tampak yang bisa disorot dan diapresiasi.

Ketika anak berkecil hati karena kegagalan, jangan berharap terlalu banyak pada saat itu. Ini waktunya untuk bersabar dan menerima perasaannya. Berharap terlalu besar akan kontraproduktif. Lebih baik mengharapkan pencapaian yang lebih realistis sekalipun hanya berupa langkah kecil.

Anak yang rendah diri perlu belajar bertahap mengkompensasi kelemahannya menjadi kekuatan. Langkah pertama yang dilakukan adalah, "Lakukan apa yang kamu anggap benar". Bila anak melihat banyaknya tugas yang perlu dia lakukan, maka mungkin dia akan merasa terbebani. Oleh karena itu mengajari mereka untuk memilih apa yang paling mereka bisa lakukan akan lebih realistis. Bila mereka tidak bisa memilih sendiri, kita bisa membantu memilihkan atau memberi tahu secara eksplisit dan jelas apa yang perlu mereka lakukan saat itu untuk memperoleh kepuasan saat itu juga.

POSITIVE SELF-TALK (BERBICARA POSITIF DALAM DIRI)
Berbicara dengan kata dan kalimat postif pada diri sendiri adalah cara yang powerful.

Anak perlu dicontohkan caranya dengan jelas dan mempraktekkannya. Mengatakan "Saya baik-baik saja" lebih baik daripada "Saya nggak baik" atau "Saya nggak pernah melakukannya dengan benar."

Mekanisme membenci diri perlu dihalangi dan dihilangkan. Gali (amati, tanya) apa hal yang menurut anak merupakan hal negatif yang mereka miliki. Sarankan agar mereka menghentikan kebiasaan berpikir/berkata buruk ini.

Saran kita perlu konkrit dan jelas. Beberapa contoh yang bisa kita komunikasikan pada anak, antara lain:
- Coba lakukan yang terbaik yang bisa kamu lakukan bukan melakukan yang lebih baik dari orang lain.
- Setiap hari kita lebih percaya diri, lebih baik dan lebih mengenal diri sendiri.
- Nikmatilah yang kamu lakukan.
- Perlahan-lahan kita lebih percaya diri dan mandiri.

Saran-saran di atas dapat membuat anak melihat keberanian dan kemampuannya lebih baik. Mereka bisa mengenali kemampuan diri dan situasi tertentu. Ada situasi saat mereka tidak cukup mampu dan mereka perlu membiarkan orang lain untuk memimpin. Tapi ada juga situasi di saat mereka cukup mampu dan dapat lebih dominan.

PENGALAMAN YANG KONSTRUKTIF
Ketika anak memiliki harga diri rendah menjadi penting bagi orangtua untuk menyusun dan merencanakan pengalaman belajar bagi anak untuk memperbaiki situasi tersebut.

Kita perlu merancang ragam aktivitas yang dapat membuat anak terlibat. Pada awalnya mungkin perlu menjanjikan reward (yang sesuai) agar anak mau berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

Kegiatan Pramuka, musik, hobi, olahraga, dll bisa dipilih sebagai aktivitas yang bisa membuat anak menguasai kompetensi tertentu. Anak perlu merasa cocok dan mampu ketika mengikuti kegiatan tersebut.

Kita perlu 'memastikan' bahwa ketua kelompoknya peka dan melibatkan semua orang untuk berpartisipasi. Ketua yang hanya menekankan pada kemenangan dan hanya memberi kesempatan pada anak yang sudah pintar, bukanlah pilihan yang tepat bagi anak kita yang masih perlu berusaha mengembangkan harga dirinya. Kita perlu mencari pemimpin kelompok yang dapat mendorong kerja sama, memberi kesempatan semua anggota untuk memimpin, sehingga seluruh anggota pernah merasakan memiliki tanggung jawab.

Adalah penting untuk menemukan atau menciptakan suatu kelompok yang tidak membebani anak kita. Oleh karena itu bila kita tidak menemukan kelompok tersebut, orangtua bisa menciptakan sendiri suatu program training yang dirancang sesuai kebutuhan anak kita. Aktivitas rekreasi yang terencana juga dapat memiliki manfaat yang positif untuk anak-anak yang memiliki harga diri rendah.

Pengalaman konstruktif ini dapat dilakukan juga dalam aktivitas di rumah bersama keluarga. Tujuannya perlu realistis dan dapat dicapai oleh anak namun tetap menantang. Anak perlu merasa bahwa mereka memiliki kontribusi pada kesejahteraan keluarga dan menjadikan 'Saling menolong' sebagai value keluarga. Oleh karena itu, di rumah anak harus membantu orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas sehari-hari.

Pengalaman konstruktif lainnya dapat diperoleh melalui bekerja sukarela di rumah sakit, membacakan buku untuk orang buta, berbelanja untuk penyandang difabel dan menghibur atau mengunjungi orang yang sudah tua. Semuanya bisa menjadi pilihan untuk dilakukan.

Hal lain yang bisa memberikan pengaruh positif pada harga diri anak adalah dengan melibatkan saudara (kakak atau adik) untuk saling mendorong sehingga tercipta suasana yang optimis. Menghabiskan waktu dengan melakukan kegiatan bersama dan menjadi model/contoh yang baik pun cukup efektif mengubah lingkaran setan harga diri rendah. Baik saudara maupun orangtua harus banyak mengobrol tentang ragam hal.

Teknik lain yang bisa dilakukan di rumah adalah memiliki hari VIP (very important person). Pada hari-hari tertentu seorang anggota keluarga menjadi pusat perhatian. Anggota keluarga yang lain harus melayani dan menyenangkannya dengan cara spesial pada hari tersebut. Aktivitas dan makanan favorit VIP harus disediakan.

Bisa juga melakukan aktivitas bertukar peran. Misalnya, anak menjadi orangtua dalam satu hari dan keinginannya diikuti oleh semua orang.

Kegiatan bermain peran juga bisa dilakukan di sekolah. Aktivitas ini perlu direncanakan dengan baik, sehingga tujuan spesifik dapat dicapai sesuai kebutuhan anak. Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan harga diri pada anak usia 7 tahun diperoleh setelah anak berpartisipasi dalam drama kreatif dan direkam dalam video yang kemudian ditonton anak. Anak akan melihat dirinya sendiri dalam film tersebut dan memperoleh umpan balik yang positif.

MENGGUNAKAN REWARD DAN KONTRAK
Carilah reward yang tepat yang cukup kuat mempengaruhi anak. Setelah itu kita susun goal/tujuan bersama anak yang perlu dicapai, berkaitan dengan peningkatan harga diri. Pada awalnya, buatlah kontrak tertulis, mencakup goal yang akan dicapai, lama waktu pencapaian, dan termasuk reward yang akan diperoleh bila goal tercapai.

Pesan yang ingin disampaikan yaitu, bahwa memenuhi kewajiban adalah hal penting dan menguntungkan bagi anak.

Kontrak dapat digunakan dalam hal kewajiban anak membersihkan kamar atau dalam konteks mengerjakan sejumlah PR setiap harinya. Orangtua yang kreatif bisa menambahkan persyaratan berupa larangan anak untuk tidak membuat komentar negatif tentang diri anak.

Penting sekali untuk mengajari anak agar mandiri. Bila sistem kontrak ini sudah dipahami dengan baik, maka anak dapat menulis kontraknya sendiri dan membuat rewardnya sendiri pula. Hal ini akan meningkatkan kemampuannya untuk mengendalikan dirinya sendiri.

Mereka bahkan dapat mengembangkan sendiri kontrak yang tidak tertulis. Cukup mengatakan dalam hati, "Saya akan menonton televisi setelah saya mengerjakan PR selama 1 jam dan membuang sampah".

Kepuasan yang diperoleh dari pengalaman keberhasilan ini adalah reward alamiah yang memiliki pengaruh kuat untuk meningkatkan harga diri anak.
----------------------

*Tulisan disajikan bertahap, Definisi/Pengertian, Penyebab/Latar Belakang, Pencegahan dan Penanganan.

*Merupakan terjemahan bebas (dengan penyesuaian dan tambahan contoh) dari buku How to Help Children with Common Problems, Charles E. Schaefer & Howard L. Millman

Yeti Widiati 58-240717

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"KESEMPATAN", KEBUTUHAN ANAK UNTUK BERKEMBANG DAN MANDIRI - yws

  Memberikan "Kesempatan" pada anak, bagi sebagian orang tua adalah mudah, tapi sebagian lainnya merasa berat memberikannya. Saya ...