Jumat, 07 Oktober 2016

KURANGI NASIHAT, PERBANYAK BERTANYA - yws

Nah, apakah kita tidak boleh menasihati? Masak kita tidak boleh menasihati anak? Padahal, saling menasihati adalah salah satu perintah dalam agama apa pun.

Ya, nggak lah. Saya tidak mengatakan bahwa kita tidak boleh menasihati. Saya mengajak kita para orangtua dan guru untuk juga mengimbangi nasihat dengan bertanya.


Mengapa bertanya itu penting? Saya membatasi terutama dalam konteks pendidikan anak.
1. Bertanya memberi kesempatan pada orangtua untuk memperoleh gambaran sejauh mana anak paham akan suatu hal. Sehingga ketika kita perlu menasihati, maka kita akan menasihati dengan lebih efektif, karena hanya menjelaskan apa yang tidak diketahui anak. Menjelaskan hal-hal yang sudah diketahui anak berulang-ulang, malah kontraproduktif karena membuat anak enggan mendengarkan.

2. Bertanya memberi kesempatan pada anak untuk berpikir logis, melakukan proses analisis, bahkan hingga pemecahan masalah. Hal ini terutama bila pertanyaan yang diajukan berupa pertanyaan terbuka, sehingga anak memperoleh kesempatan untuk mengelaborasi pemikirannya. Dalam proses ini, orangtua juga memperoleh kesempatan untuk membimbing cara berpikir anak.

3. Bertanya memberi kesempatan pada anak untuk melakukan introspeksi, berpikir abstrak dan mendalam, hingga memperoleh insight.
Kemampuan berpikir anak, berkembang mulai dari sensori, konkrit hingga menjadi abstrak. Pergeseran level tersebut terutama dipengaruhi oleh perkembangan bahasa dan juga stimulasi berpikir yang diperoleh melalui tanya jawab, diskusi, dan proses berpikir tingkat tinggi lainnya.

4. Bertanya memberi kesempatan anak untuk mengembangkan kemandirian dan keberanian mengambil keputusan.
Cara ini sangat powerful bagi remaja, karena mereka berada pada titik kritis transisi dari kebergantungan menjadi kemandirian, termasuk kemandirian dalam berpikir. Proses tanya jawab yang memberi kesempatan diperolehnya kesimpulan secara mandiri, secara langsung dan tidak langsung akan meningkatkan kepercayaan diri anak dan remaja, karena mereka merasa menemukan sendiri penyelesaian masalahnya.

Saya kira masih banyak manfaat yang diperoleh dari bertanya. Hal tersebut tidak diperoleh, jika kita hanya menasihati satu arah saja.

Bahkan Tuhan dan para Nabi pun mengajar dengan cara bertanya.

"Maka, tidakkah kamu memikirkannya?" (QS. Yusuf: 109)

Yeti Widiati 071016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"KESEMPATAN", KEBUTUHAN ANAK UNTUK BERKEMBANG DAN MANDIRI - yws

  Memberikan "Kesempatan" pada anak, bagi sebagian orang tua adalah mudah, tapi sebagian lainnya merasa berat memberikannya. Saya ...