Rabu, 19 Agustus 2015


TAPI BUKA DULU TOPENGMU .....

"Jangan engkau merasa bahwa engkau telah mengenal saudaramu dengan baik, jika engkau belum pernah melakukan safar (perjalanan) bersama saudaramu tersebut, atau sebelum engkau pernah bermalam bersama saudaramu." (Umar bin Khattab)

Perkataan Umar bin Khattab, sahabat Rasulullah ini mengingatkan kita bahwa kita tidak bisa mengenal seseorang begitu saja, hanya dari pertemuan yang sebentar apalagi hanya melalui tulisan dan foto saja. Karena orang cenderung menggunakan “topeng” saat awal bertemu dengan orang lain. Orang memiliki dorongan untuk memperoleh kesan tertentu dari orang lain.


Seperti halnya bersandiwara, maka ada batasnya orang akan menggunakan topeng. Ia akan lelah dan pada satu titik ia akan menunjukkan diri apa adanya.

Kapan saja hal itu terjadi?
- Ketika ia sendiri dan tak ada orang yang melihatnya.

- Ketika ia bersama/berinteraksi dengan orang-orang yang dianggap dekat.
Itulah mengapa seorang anak sering kali lebih apa adanya di dalam keluarganya daripada di luar rumah.

- Ketika ia bersama dengan orang-orang yang dipandang lebih rendah dari dirinya.
Banyak orang menampilkan sikap buruknya ketika bersama pembantu atau bawahannya.

- Ketika ia dalam tekanan atau kondisi stres luar biasa.
Orang menampilkan dirinya apa adanya ketika memperoleh musibah.

- Ketika ia melakukan sesuatu dengan spontan, otomatis atau dalam kondisi “tidak sadar.”
Banyak orang mengeluarkan kata-kata buruk saat ia terkejut atau menghadapi situasi tiba-tiba yang tidak terduga.

Dalam kehidupan pernikahan proses adaptasi berlangsung pada 1 dekade awal (10 tahun pertama). Pada masa awal pernikahan ini, biasanya topeng akan terbuka sedikit demi sedikit bagi kedua belah pihak. Ada orang yang menjadi surprise karena ternyata pasangannya lebih baik dari apa yang ia kira. Sementara ada juga orang yang shock ketika menemui kenyataan bahwa pasangannya tidak sebaik seperti apa yang ia duga sebelumnya.

Bentuk relasi yang terjalin akan bergantung pada bagaimana pasangan ini menyelesaikan konflik-konfliknya pada awal pernikahan. Bila salah satu bersikap dominan sementara yang lain mengalah terus-menerus, maka ketidak-puasannya akan terakumulasi dan bisa “meledak” setiap saat. Acceptance atau penerimaan atas kondisi yang tidak bisa diubah, dan kesediaan untuk mengubah diri sendiri adalah proses yang perlu dilakukan terus-menerus, dan terutama di saat awal pernikahan, karena pada saat itu adalah proses adaptasi.


SIAPA YANG BERTAHAN HIDUP?

Apakah yang paling kuat yang bertahan hidup?
Apakah yang paling kaya yang bertahan hidup?
Apakah yang paling berkuasa yang bertahan hidup?
Apakah yang IQ-nya paling tinggi yang bertahan hidup?


Dinosaurus itu besar dan beberapa jenis diantaranya berahang kuat serta bergigi tajam. Tapi kehebatannya tidak menyelamatkannya saat meteor jatuh dan menghancurkan habitatnya.

Ketidakmampuan beradaptasi dengan perubahan yang membuatnya punah ...



KAPAL PILIHAN
(Konteks Parenting, Mengajarkan Memilih dan Mengambil Keputusan)

G : Mah, aku mau pilih A*)

M : Apa yang membuat kamu memilih A?

G : Aku kan ingin menjadi orang yang membuat pengaruh di dunia melalui seni. Nah aku melihat perguruan tinggi itu seperti kapal besar yang bisa membawa aku mencapai tujuan besarku. A kuanggap yang paling cepat dan paling mungkin membawa aku sampai di tujuanku.

M : Baik, kamu tahu bahwa A adalah jurusan favorit di perguruan tinggi favorit pula. Apa konsekuensi yang kamu hadapi kalau kamu ingin memperoleh A?

G : Pertama dari persiapannya, aku harus mempersiapkan diri dengan baik. Kemudian yang kedua, prosesnya. Aku tahu persaingannya cukup tinggi. Ada budaya belajar tertentu yang memaksa aku harus belajar lebih keras. Tapi aku juga bisa memperoleh jaringan yang luas dari sini. Itu yang kupikir bisa membantuku mencapai tujuanku.

M : Dan apa yang sudah kamu lakukan?

G : Aku udah belajar sungguh-sungguh. Buat jadwal dan perencanaan supaya aku bisa diterima. Aku juga sudah siap Mah, kalau aku diterima aku harus fokus dan mengatur belajar ku lebih baik.

M : Kamu tahu bahwa karena A adalah jurusan dan perguruan tinggi favorit maka tidak hanya kamu yang ingin masuk ke situ kan? Pasti ada banyak juga anak lain yang ingin masuk. Ada peluang kamu diterima dan ada peluang juga tidak diterima. Apa plan B yang akan kamu lakukan?

G : Iya sih aku tahu itu. Kalau aku tidak diterima maka aku akan naik kapal yang lain. Mungkin jalannya memutar, mungkin butuh waktu lebih lama, bahkan mungkin aku harus (singgah dulu) ke tempat yang lain dulu. Tapi aku tetap akan cari jalan untuk sampai di tujuan besarku.

M : Kalau kamu harus naik kapal yang lain, bagaimana perasaanmu?

G : Yaaa, agak kesal, cape dan mabok juga kayaknya. Karena kan goncangan kapalnya lebih besar. Tapi mungkin itu berarti aku perlu belajar untuk tidak mabok. Aku juga perlu waktu lebih lama mempersiapkan diri di kapal tersebut sebelum mencapai tujuan besarku.

M : Naaa ... kamu tadi mengibaratkan proses belajar di perguruan tinggi ini seperti kapal kan. Boleh jadi ada kapal yang lebih cepat yang bisa membawa kamu sampai ke tempat tujuan. Berarti di tempat itu kamu akan segera menghadapi tugas-tugas tertentu. Entah itu bekerja, membuat project, memimpin orang dan tugas-tugas yang lain. Yang itu tentunya membutuhkan ketrampilan sebelumnya. Itu juga proses pembelajaran.

Sementara kalau kamu naik kapal yang lain, yang lebih lambat atau harus berjalan memutar. Maka boleh jadi proses pembelajaran itu kamu lakukan di dalam kapal tersebut atau di tempat lain yang kamu singgahi. Kamu tahu kan kapal layar seperti Phinisi itu perlu ketrampilan luar biasa dibandingkan kapal besar seperti Titanic? Bagaimana menghadapi gelombang, cuaca buruk dan bertahan di laut luas. Mama pernah baca pujian dari seorang nakhoda kapal besar kepada pelaut Phinisi waktu mereka bertemu di samudra Pasific. Nah, jadi kalau kamu naik kapal motor besar, kamu akan memperoleh keuntungan untuk sampai lebih cepat. Tapi kalau kamu memperoleh kapal Phinisi, percaya deh, kamu dapat keuntungan karena dapat kesempatan untuk menguatkan fisik dan mental kamu, melatih ketrampilan dan menambah pengetahuan kamu.

Sekarang, tinggal bagaimana kamu mempersiapkan diri di kesempatan dan waktu yang sudah kamu peroleh, dan fokus pada tujuan besar kamu, apapun kapal yang kamu naiki.
----------------------------------------------------
A*) = Jurusan pilihan di PTN Favorit.

*Dialog ini dilakukan saat Ghina usia 18 tahun. Akan tetapi mekanisme dialog seperti ini pada dasarnya sudah bisa dilakukan jauh sebelumnya, saat anak masih berusia lebih muda.

Prinsipnya adalah mengajak anak;
- Memahami konteks masalah secara keseluruhan
- Menetapkan tujuan
- Membuat pilihan untuk mencapai tujuan
- Mengetahui konsekuensi dari pilihan
- Membuat keputusan terkait dengan konsekuensi pilihannya
- Mempersiapkan hati untuk menerima konsekuensi pilihannya.



SIAPAKAH ORANG GILA ITU?

"Pada suatu hari Rasulullah SAW. melewati sekelompok sahabat yang sedang berkumpul. Rasul SAW bertanya kepada para sahabat sedang apa mereka berkumpul. Para sahabat menjawab, 'Ya Rasul, ini ada orang gila yang sedang mengamuk. Karena itu kami kumpul di sini.'

Rasul SAW bersabda, 'Orang ini tidak gila. Ia sedang mendapat musibah.'


Rasul SAW bertanya lagi, 'Tahukah kalian siapakah orang gila yang benar-benar gila?'

Para sahabat menjawab, 'Kami tidak tahu.'

Lalu Rasul menjelaskan, 'Orang gila adalah orang yang berjalan dengan sombong, yang memandang orang dengan pandangan yang merendahkan, yang membusungkan dada, berharap akan surga sambil berbuat maksiat kepada-Nya, yang kejelekannya membuat orang lain tidak aman dan kebaikkannya tidak pernah diharapkan.

(HR Imam Muslim)



KAKI KESELEO ... PUNGGUNG YANG DIPIJAT
(Konteks Dinamika Masalah)

Siapa pernah keseleo? Sakit banget bukan?
Saya pernah juga. Satu waktu ketika turun tangga sambil membalas sms (ini bukan untuk ditiru), saya mengira saya sudah sampai di lantai terbawah, ternyata masih ada satu anak tangga lagi yang belum saya injak. Akibatnya saya menginjak pinggiran anak tangga, saya terjatuh dan pergelangan kaki saya keseleo. Suakitnya gak perlu diceritakan frown emotikon .

Karena sedang berada di luar kota dan sibuk dengan berbagai urusan, yang saya lakukan hanya merendam kaki dengan air hangat, memijit sekenanya dan memberi obat gosok. Kebetulan saat itu tidak memungkinkan memanggil tukang pijat urut. Keesokan harinya kaki saya bengkak, tidak bisa pakai sepatu dan jalan saya terpincang-pincang. Tapi saya memaksakan diri. Seminggu sesudahnya saat pulang ke rumah, rasa sakit sudah jauh berkurang. Hanya terasa sakit kalau ditekan pada titik-titik tertentu. Dan karena masih ada urusan saya pun tetap menunda pergi ke tukang urut. Apalagi karena saya merasa sudah tidak sakit sekali. Jadi saya tidak anggap mendesak sekali untuk ke tukang urut.

Baru seminggu kemudian saya berangkat ke tukang urut khusus keseleo. Itu pun sebetulnya bukan karena kaki saya sakit lagi, akan tetapi karena sekarang saya merasa seluruh badan saya pegal-pegal. Saya mengira pegal ini karena saya kelelahan bekerja.

Saya sampaikan pada tukang urut kalau saya sempat keseleo 2 pekan sebelumnya. Dan minta tolong sekalian dicek. Setelah saya tunjukkan lokasi keseleonya (pergelangan kaki), yang dilakukan oleh tukang urut tersebut bukannya mengurut lokasi keseleo melainkan mengurut bagian lain. Mulai dari betis, paha, pinggang bahkan sampai ke punggung dengan alur urut tertentu. Dan .... saya berteriak kesakitan ....

Saya heran, dan saya bertanya kepada Mbak tukang urutnya, "Kenapa yang keseleo di pergelangan kaki, tapi seluruh bagian yang ditelusuri hingga ke punggung terasa sakit juga?" Mbak Urut, menjawab dengan sabar. sederhana tapi jelas. "Waktu ibu keseleo, ibu tidak langsung diurut. Akibatnya karena menahan sakit, jalan ibu jadi miring. Ibu nahan badan supaya tidak menekan kaki yang keseleo. Tapi akibatnya bagian badan yang lain bekerja lebih berat. Nah sekarang bagian tubuh yang lain jadi ikut sakit juga."

Kemudian Mbak Urut meneruskan pijatannya dan mengabaikan saya yang mengaduh-aduh kesakitan. Dan semakin mendekat ke bagian kaki yang keseleo, saya pun semakin stress. Ternyata benar. Sakit yang saya kira sudah sembuh selama 2 pekan ini, terasa lagi saat disentuh pada titik tertentu oleh si Mbak.

Aaaaah ....
Saya paham sekarang, kenapa pergelangan kaki yang keseleo, tapi seluruh tubuh jadi terasa sakit. Saya paham juga kenapa kaki yang seolah tidak sakit lagi itu ternyata masih belum pulih sepenuhnya. Dan terasa kembali nyerinya saat disentuh oleh ahlinya.

Saya jadi ingat dengan pengalaman saya dan juga curhat-curhat klien saya. Banyak keluhan-keluhan itu bukanlah masalah yang utama. Masalah yang sebenarnya malah disangkal, dilupakan atau dianggap sudah tuntas, padahal belum. Dan menyebabkan timbul masalah lainnya yang juga mengganggu. Ketika pun klien ditunjukkan pada masalah yang utama, mereka tetap menyangkal. Persis ketika saya mengira keseleo saya sudah sembuh dan pegal punggung lah yang lebih penting diurut. Seolah waktu sudah menyembuhkan masalah, padahal selama waktu berjalan, tak ada satupun yang dilakukan yang signifikan untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Orangtua yang mengeluh anaknya tidak patuh dan tidak mau mendengarkan, mereka menolak menerima bahwa pangkal masalahnya adalah pada diri mereka sendiri. Entah itu terkait penerimaan orangtua terhadap anak. masalah relasi suami istri, masalah komunikasi yang kurang efektif, dll.

Seorang yang mengeluh merasa dijauhi dan tidak disukai "semua" orang, sulit menerima bahwa keengganannya tersenyum, cara bicara yang ketus dan kebiasaannya mengkritik, memiliki kontribusi mengapa ia dijauhi banyak orang.

Seorang istri/suami yang merasa dikhianati pasangannya fokus pada kesalahan pasangannya. Lupa bahwa ada hal yang ia lakukan yang menyebabkan pasangannya terdorong mengalihkan perhatian dan perasaannya pada orang lain.

Dan banyak hal lagi ....

Mbak Urut selesai dengan tugasnya. Saya mencoba berdiri dan berjalan. Sisa urut masih agak senut-senut. Tapi sekarang saya bisa menjejakkan telapak kaki saya dengan baik, tidak lagi bertumpu pada satu kaki saja. Saya juga dinasihati oleh Mbak Urut, agar berjalan dengan seimbang, supaya tidak membebani bagian tubuh yang lain.

Nasihat itu juga mengandung maksud, "Selesaikan masalah segera, jangan ditunda, dilupakan atau diabaikan. Karena bila kita mengabaikan, maka masalah akan beranak pinak, membebani dan membuat kita teralihkan serta menjadi stress.... "

Terima kasih ...

*sumber gambar http://tokodeli.com/info-sehat/tips-pengobatan-keseleo/

10 PROBLEM KESEHATAN TERKAIT STRES

Stress dapat membuat kita jadi sakit. "Stres tidak hanya membuat kita merasa tidak nyaman secara emosi. Stres juga dapat memperparah kondisi kesehatan kita," menurut Jay Winner, MD, pengarang "Take the Stress Out of Your Life" dan pengelola Program Manajemen Stres di Sansum Clinic, Santa Barbara.

10 Masalah Kesehatan Berkaitan dengan Stres, yaitu
1. Sakit Jantung
Para peneliti telah lama mencurigai bahwa orang-orang dengan kepribadian tipe A*) memiliki risiko tinggi mengalami tekanan darah tinggi dan problem jantung. Stres meningkatkan detak jantung dan aliran darah. Menyebabkan pelepasan kolestrol dan trigliserida ke dalam aliran darah. Stres sangat mungkin berkaitan dengan masalah lain, yaitu merokok dan kegemukan yang secara tidak langsung meningkatkan risiko sakit jantung.
Stres emosional tiba-tiba, dapat memicu masalah jantung serius, termasuk serangan jantung. Orang yang memiliki masalah jantung kronis perlu menghindari stres akut, dan belajar bagaimana mengelola stres dalam hidupnya.

2. Asma
Banyak penelitian menunjukkan bahwa stres dapat memperburuk sakit Asma. Anak-anak dari orangtua yang stres, memiliki risiko tinggi menjadi asma. Penelitian lain menunjukkan peningkatan risiko asma pada anak juga disebabkan polusi udara karena ibunya merokok selama kehamilan.

3. Obesitas
Stres menyebabkan tingkat hormon kortisol yang lebih tinggi dan meningkatkan jumlah timbunan lemak di perut. Kelebihan lemak di bagian perut meningkatkan risiko kesehatan yang lebih besar daripada kelebihan lemak di kaki atau paha.

4. Diabetes
Stres dapat memperburuk diabetes dalam dua cara. Pertama, meningkatkan peluang perilaku buruk, seperti pola makan yang tidak sehat dan minum (minuman keras) berlebihan. Kedua, stres meningkatkan tingkat glukosa yang menyebabkan diabetes.

5. Sakit Kepala
Stres diketahui juga sebagai salah satu dari pemicu paling umum terhadap sakit kepala dan migrain.

6. Depresi dan Anxietas/Kecemasan
Stres kronik berkaitan dengan tingkat depresi dan kecemasan yang tinggi. Suatu survey dari penelitian baru-baru ini menemukan bahwa orang yang mengalami stress kerja, misalnya pekerjaan banyak/berat namun bergaji kecil, memiliki 80 persen risiko lebih tinggi mengalami depresi daripada orang-orang dengan stres yang lebih rendah.

7. Gangguan Pencernaan
Stres tidak menyebabkan, tetapi memperburuk masalah lambung. Stres adalah faktor umum dalam banyak kondisi gangguan pencernaan, seperti masalah lambung, diare dan sembelit.

8. Alzheimer*2)
Suatu penelitian pada binatang menemukan bahwa stres dapat memperburuk kondisi Alzheimer. Menyebabkan fungsi syaraf/otak menurun lebih cepat. Sehingga beberapa peneliti beranggapan bahwa dengan mengurangi stres dapat berpotensi mengurangi kecepatan penurunan fungsi syaraf otak.

9. Akselerasi Penuaan
Ada bukti bahwa stres mempengaruhi bagaimana kita menua. Satu penelitian membandingkan DNA dari ibu yang sangat stres (karena merawat anak sakit) dibandingkan dengan ibu yang kurang stres. Peneliti menemukan bahwa bagian tertentu dari kromosom memperlihatkan efek penuaan yang lebih cepat. Stres dapat mempercepat penuaan sekitar 9 sampai 17 tahun.

10. Kematian Prematur
Suatu penelitian menunjukkan adanya efek stres terhadap kesehatan seseorang. Orang usia tua yang merawat pasangannya (kondisi alamiah yang menimbulkan stres) memiliki peluang 63 % peluang kematian lebih besar dibandingkan dengan orang seusianya yang tidak merawat pasangannya.

*) Kepribadian tipe A : ambisius, kaku, mudah tegang, sensitif, tidak sabar, bekerja lebih berat dari apa yang sanggup ditanggungnya, workaholic, multitask, dll

2*) Alzheimer : Adalah penyakit penurunan kondisi syaraf yang biasanya mengakibatkan keterlambatan yang semakin parah, yang diawali dengan berkurangnya kemampuan mengingat dan kemampuan kognitif lainnya.

Sumber: Terjemahan bebas dari http://www.webmd.com/…/10-fixable-stress-related-health-pro…


PENDIDIK TERBAIK ADALAH ALLAH

Allah membebani manusia sesuai dengan kemampuannya
- Berapa banyak kita, orangtua, guru atau pemimpin menuntut berlebihan di atas kemampuan anak atau orang lain?


Allah tidak menghukum seseorang atas sesuatu yang tidak diketahuinya
- Berapa banyak kita, orang dewasa menghukum anak, atau atasan menghukum bawahannya sebelum menjelaskan dengan baik aturannya?

Allah memberikan kebebasan pada manusia untuk memilih dan menjelaskan konsekuensi atas pilihannya.
- Berapa banyak orang tua memaksa anak mengikuti pilihan yang dianggapnya benar?

Allah memberikan kesempatan pada manusia untuk belajar dari kesalahannya
- Berapa banyak orang tua yang takut bila anak berbuat kesalahan dan berusaha menghindari dengan cara menyelesaikan masalah anaknya?

Allah memberikan reward untuk amal baik dan reinforcement negatif untuk kesalahan.
- Berapa banyak orang tua atau guru yang menghukum ketika anak salah tapi mengabaikan ketika anak berbuat benar?

Allah tak pernah luput memperhatikan kebaikan sebesar dzarrah (atom) pun sekalipun. Tapi menunda menghukum keburukan sampai dilakukan
- Berapa banyak kita membuka mata lebar terhadap keburukan orang yang tersembunyi dan memicingkan bahkan menutup mata pada kebaikan yang nyata. Guru menghitung kesalahan. Orangtua melihat kekurangan anak. Rakyat mengutuk pemimpinnya. Atasan tak menghargai bawahan.

Allah menyuruh manusia menetapkan hukum pada hal-hal yang overt/terlihat, (mencuri, membunuh, memperkosa, membawa narkoba, dll.) Sementara hal-hal yang covert/tertutup (niat, motivasi, cara pandang, value, dll) adalah hak Allah
- Berapa banyak kita mengabaikan hukum pada hal yang jelas nyata dan memberi hukuman pada dugaan, prejudice, kedengkian, kebencian, dll.?

Allah memberi penugasan agar orang berubah, dan menghargai proses.
- Berapa banyak kita berfokus pada hasil dan memilih short cut dan cara instan untuk mencapai hasil?

Allah mengajarkan konsekuensi logis dari setiap kejadian. Jika A maka B. Jika kita berbuat baik maka kita akan mendapat imbalan. Jika berbuat buruk maka mendapat kesulitan.
- Berapa banyak kita mengajarkan logika jungkir balik? Yang menyerobot antrian dia yang dapat tempat duluan. Yang mencontek atau tak jujur mendapat nilai terbaik. Yang mencuri dan korupsi mereka yang "selamat"
....................

‪#‎Belajar‬ tak habis-habisnya dari Sang Maha Pendidik

"KESEMPATAN", KEBUTUHAN ANAK UNTUK BERKEMBANG DAN MANDIRI - yws

  Memberikan "Kesempatan" pada anak, bagi sebagian orang tua adalah mudah, tapi sebagian lainnya merasa berat memberikannya. Saya ...