Kamis, 24 Juni 2021

DARI MANA AWALNYA SELF TALK? - yws


"Aduh susah bener, pasti deh aku nggak bakalan bisa ngerjainnya ..."
Kata-kata itu terlintas dalam pikiran seorang anak SD ketika ia membaca soal ujiannya. Alih-alih bersemangat, kalimat itu membuatnya menjadi tegang dan gelisah. Apa yang dipelajarinya semalam "hilang tak berbekas". Sekelebat wajah ibunya muncul dalam bayangan dengan alis berkerut, mata menatap tajam dan bibir mengerucut. Di telinganya terdengar lengkingan suara ibu. "Masak gini aja nggak bisa, kamu itu bisanya cuma bikin malu ibu saja ..."
Pernah mengalami hal seperti itu? "Mbatin", orang Jawa bilangnya. Self talk bahasa psikologinya atau bicara dalam hati.
Self talk memang kita lakukan sendiri, namun dalam proses belajar, maka self talk diawali oleh bagaimana orang tua memberikan respon terhadap perilaku anak melalui kata-kata. Kata-kata, informasi apapun itu akan diterima sebagai input oleh anak. Dan karena anak masih belum memiliki kematangan berpikir yang membuatnya kritis, maka semua yang disampaikan orang tua/pengasuh akan diterima tanpa saringan. Itulah mengapa dapat dikatakan juga bahwa anak selalu berada dalam kondisi 'trance alamiah' yang membuat mereka mudah dimasuki sugesti.
Sugesti orang tua apa saja yang tertanam kuat dalam pikiran anak? Dalam cara pandang skema dari Jeffrey Young, labelling negatif, kritik dan hukuman memiliki efek yang kuat dan signifikan pada anak. Mempengaruhi konsep diri, emosi (insecure, marah, takut, cemas, dll) dan selanjutnya akan berpengaruh pada perilaku anak.
Jadi singkatnya self talk pada anak dipelajari terutama dari bagaimana orang tua berespon dengan kata-kata. Orang tua yang sering mengkritik anak, maka anak akan mengkritik dirinya lebih dulu. Orang tua melabel negatif, maka anak akan melabel dirinya negatif pula.
Sehingga hal pertama yang perlu dilakukan orang tua untuk mengubah kondisi ini adalah dengan memperbaiki cara orang tua berbicara dan memilih kata-kata.
Yeti Widiati 190221
@ParentingHypnoticCommunication

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"KESEMPATAN", KEBUTUHAN ANAK UNTUK BERKEMBANG DAN MANDIRI - yws

  Memberikan "Kesempatan" pada anak, bagi sebagian orang tua adalah mudah, tapi sebagian lainnya merasa berat memberikannya. Saya ...