Kamis, 24 Juni 2021

GANGGUAN YANG TERSEMBUNYI - yws

 Seri Managemen ABK

Dalam perkembangan anak, ada masalah yang jelas tampak, ada yang tersembunyi. Masalah yang jelas tampak, meskipun membuat orang tua sedih, seringkali mereka lebih cepat menyadari, menerima dan bertindak. Misalnya anak-anak yang memiliki ketunaan atau kehilangan fungsi atau bahkan tidak memiliki sama sekali anggota tubuh tertentu. Misalnya, tuna netra, tuna rungu, tuna daksa, tuna grahita. Orang tua dan juga orang-orang di sekitar anak dengan segera mengatur perilakunya sehingga dapat mengakomodir kebutuhan anak-anak ini.
Di sisi lain ada anak-anak yang tampak biasa-biasa saja bahkan banyak yang tampil menarik, namun memiliki kesulitan dalam area-area perkembangan tertentu, misalnya kesulitan fokus dan konsentrasi, sensitivitas yang sangat tinggi terhadap suara, sentuhan, gerakan, warna, yang membuat mereka menjadi gelisah bahkan sampai tantrum ketika mendengar suara tertentu, mengalami phobia (kecemasan dan ketakutan luar biasa) pada benda-benda yang bagi anak lain tidak menimbulkan rasa takut. Gerakan yang canggung dan accident prone (mudah celaka). Menghindari sentuhan atau bahkan sebaliknya membentur-benturkan kepala/tubuh, Kesulitan membedakan bentuk visual, motorik halus yang tidak berkembang, dll.
Kesulitan-kesulitan itu seringkali nampak tidak masuk akal bagi orang tua, karena aktivitas tertentu yang bagi anak lain piece of cake (mudah sekali), menjadi sulit, menggelisahkan dan membuat frustrasi untuk anak-anak ini.
Anak tampak sehat dan normal secara fisik, namun ternyata mengalami kesulitan di area sensori-motorik bukan karena gangguan fisiknya melainkan karena ada cara memproses yang berbeda di otaknya. Beberapa ahli menyebutkannya sebagai "Hidden Disorder" atau gangguan yang tersembunyi. Orang tua dan guru kerap luput dan tidak segera mendeteksi gangguan ini sejak awal.
Gangguan ini memiliki spektrum dari ringan hingga berat. Terlepas dari kadarnya, penanganan segera akan sangat membantu anak untuk setara atau bahkan tidak tertinggal perkembangannya dari teman-teman seusianya. Sayangnya, justru karena tidak terdeteksi atau tidak disadari, maka penanganan seringkali terlambat. Ketika emosi anak dan orang tua meningkat dan ketika motivasi anak belajar menurun orang tua baru menyadari adanya masalah. Bahkan tak jarang orang tua baru menyadarinya ketika masalah psikologis (konsep diri rendah) dan perilaku anak (ketidak patuhan dan ketidakmampuan), berada di titik puncak.
Jadi membantu anak-anak ini, titik beratnya adalah pada kepekaan, waktu, dan tindakan yang paling efektif.
Karena anak adalah titipan Allah, apapun kondisinya. Maka tugas orang tua bukan menilai apalagi menolak titipan Allah. Tugas orang tua adalah memenuhi kebutuhan anak apa adanya, dan bila kita menerima anak istimewa dengan kebutuhan yang istimewa juga, maka selalu ada jalan terbuka untuk terus belajar dan mengembangkan diri.
Yeti Widiati 160321

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"KESEMPATAN", KEBUTUHAN ANAK UNTUK BERKEMBANG DAN MANDIRI - yws

  Memberikan "Kesempatan" pada anak, bagi sebagian orang tua adalah mudah, tapi sebagian lainnya merasa berat memberikannya. Saya ...