Senin, 14 Agustus 2017

CEMAS DAN GELISAH (Tulisan ke-3) - yws
(Konteks Parenting dan Perkembangan Anak)

PENCEGAHAN
a. Membantu Memahami dan Memecahkan Masalah
b. Memberikan Rasa Aman dan Percaya Diri
c. Menerima Seluruh Fantasi

I. MEMBANTU MEMAHAMI DAN MEMECAHKAN MASALAH
Memahami kondisi diri sendiri, orang lain dan lingkungan akan mencegah berkembangnya kecemasan. Anak perlu mengetahui hubungan sebab akibat dan bagaimana segala hal bisa terjadi. Di sini orang tua perlu menerangkan segalanya dengan bahasa yang dipahami anak. Misalnya, pemahaman tentang fungsi tubuh manusia. Hal ini penting, karena banyak anak gelisah dan takut
jantungnya berhenti tiba-tiba, atau mereka tidak dapat bernafas lagi saat sedang tidur. Orang tua perlu menjadi sumber pengetahuan dan penyelesaian masalah yang terbaik.

Ajarilah anak cara bertanya dan berpikir mengenai alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang dihadapi. Anak yang memiliki pengetahuan tentang sebab akibat akan mencari berbagai kemungkinan berdasarkan pengalaman mereka. Selanjutnya mereka dapat merencanakan langkah-langkah penyelesaian masalah dan mulai melaksanakannya. Mereka belajar mengambil risiko berdasarkan apa yang mereka anggap terbaik. Mengambil keputusan dan bertindak adalah lebih baik daripada bingung dan gelisah.

Orang tua juga perlu mengajari bahwa "gagal itu lebih baik daripada tidak mencoba". Kegagalan dan stress dapat ditolerir jika orang sudah melakukan hal terbaik. Kepercayaan diri berkembang dari pemahaman bagaimana melakukan pendekatan dan menyelesaikan masalah. Anak perlu diajari cara menganalisa situasi yang menimbulkan stress dan mencatat apa yang harus dikerjakan. Beberapa situasi mempersyaratkan ketenangan dan kesabaran. Sedangkan yang lainnya mengharuskan pengambilan keputusan segera dan metode trial error. Orang tua membantu anak mengenali situasi-situasi yang berbeda dan tindakan yang tepat untuk mengatasinya.

Ajaklah anak bermain "Bagaimana seandainya". Tanyalah mereka apa yang akan mereka perbuat pada situasi tertentu, hal ini akan mempersiapkan mereka untuk mengatasi dengan tepat ketika menghadapi situasi yang sesungguhnya.
Misalnya, "Bagaimana seandainya si Dodi bilang, bahwa ia akan memukulmu pulang dari sekolah?"

Anak dapat memberikan beberapa kemungkinan tindakan yang akan dilakukan. Orang tua kemudian menambahkan kemungkinan lain yang belum terpikirkan anak. Misalnya; anak dapat mengabaikan Si Dodi, memberi tahu guru, menghindari situasi tersebut, berbicara secara terbuka kepada Dodi, menghadapinya, dll.

Persiapan akan menangkal timbulnya rasa cemas! Masalah harus dihadapi dan bukan dihindari.

Obat-obatan, makanan atau segala bentuk pelarian (termasuk film dan games) bukanlah penyelesaian masalah. Ketika anak gelisah, terimalah, berikan perhatian dan bantuan pada mereka untuk mengurangi kecemasan dan tekanan.

II. MEMBERIKAN RASA AMAN DAN PERCAYA DIRI
Sejak bayi, orang tua perlu sensitif terhadap anak untuk membangun fondasi perasaan aman. Permaian ciluk ba adalah cara sederhana untuk mengajari anak memahami dan menerima kehilangan sementara. Permainan ini memberikan pengalaman
merasa cemas dalam tingkat rendah. Mereka belajar menikmati kehilangan dan kemunculan orang. Hindari pergi diam-diam tanpa diketahui anak karena ini menimbulkan rasa cemas takut dipisahkan. Dan meskipun tangisan bisa dihentikan, namun akan tumbuh rasa tidak percaya terhadap orang tua. Oleh karena itu perkenalkan secara bertahap situasi yang menimbulkan stress.

Jangan memaksa anak melakukan sesuatu yang membuat mereka takut. Misalnya, lakukan secara bertahap anak meninggalkan rumah dalam jangka waktu lama tanpa bersama orangtua. Oleh karena itu mengirim anak ke perkemahan 2 bulan bagi anak yang tidak pernah menginap di rumah orang lain lebih dari beberapa hari, bukanlah ide yang baik.

Kepercayaan diri, secara bertahap diperkuat dengan kesuksesan yang dialami berulang kali. Yakinlah bahwa tugas-tugas telah dirancang dengan baik sesuai kemampuan anak, sehingga mereka dapat berhasil. Pengalaman yang disusun bertahap membuat anak mampu mentolerir ketidaksuksesan, dan menjadikannya sebagai hal yang wajar. Orang tua dapat meningkatkan kemampuan anak melakukan self-talk positif ketika ada hal berjalan kurang lancar bagi anak. Misalnya dengan mengucapkan dalam hati "Tidak apa-apa kalah, kan saya sudah berusaha dan melakukan dengan baik."

III. MENERIMA SELURUH FANTASI
Anak kecil seringkali merasa takut akan fantasi tentang kematian, monster dan kejadian aneh. Anak remaja memiliki fantasi (keinginan) melukai orang lain, kematian dan seks. Anak akan merasa bersalah, takut dan gelisah karena pikiran mereka. Mereka membayangkan bahwa pasti ada yang salah pada diri mereka atau bahwa pemikiran seperti itu akan menjadi nyata. Untuk mencegah berkembangnya kecemasan, orang tua harus menyatakan dengan penuh penerimaan bahwa seluruh fantasi itu adalah hal yang wajar.

Beberapa anak merasa malu sehingga mereka tidak menceritakannya pada orang tua. Jika orang tua berbicara mengenai pemikiran dan fantasi dengan wajar, anak tidak akan terlalu gelisah dan mau membicarakannya kepada orangtua tentang pemikiran-pemikiran aneh atau menakutkan lainnya.

Anak kecil perlu mengetahui adanya perbedaan antara berpikir dan berbuat. Membayangkan memukul kepala saudaranya boleh-boleh saja, tetapi melakukannya adalah dilarang. Mimpi atau melamun mengenai segala hal adalah normal. Justru anak kecil perlu didukung untuk menggunakan imajinasinya secara produktif karena fantasi dapat merupakan bakat/kemampuan.

Membayangkan sebagai seorang pahlawan, bintang olah raga, ilmuwan dll., akan meningkatkan motivasi untuk berprestasi. Oleh karena itu, bantulah terbentuknya fantasi yang positif dan terimalah seluruhnya, karena ini akan mencegah kecemasan
dan membantu penerimaan diri anak.
----------------------

*Tulisan disajikan bertahap, Definisi/Pengertian, Penyebab/Latar Belakang, Pencegahan dan Penanganan.
*Merupakan terjemahan bebas (dengan penyesuaian dan tambahan contoh) dari buku How to Help Children with Common Problems, Charles E. Schaefer & Howard L. Millman

Yeti Widiati 62-140817

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"KESEMPATAN", KEBUTUHAN ANAK UNTUK BERKEMBANG DAN MANDIRI - yws

  Memberikan "Kesempatan" pada anak, bagi sebagian orang tua adalah mudah, tapi sebagian lainnya merasa berat memberikannya. Saya ...