Kamis, 21 Juli 2016

TRUST - yws

"Saya curiga suami saya selingkuh di luar rumah ..."
"Kalau suami ada di rumah anda percaya gak?"
"Pastinya dia mikirin selingkuhannya ..."
"Dari mana anda bisa yakin seperti itu?"
"Soalnya dia suka bengong, sambil ngeliat ke atas ..."
"Dan apa yang anda lakukan ketika suami anda seperti itu?"
"Saya bilang, 'kamu mikirin cewek lain ya?'"
"Suaminya jawab apa?"
"Bilangnya sih 'Nggak'. Tapi pasti dia bohong ..."
"Lalu anda maunya bagaimana?"
"Saya mau dia gak mikirin, ngebayangin, apalagi selingkuh dengan perempuan lain."
"Dan apakah dengan cara yang anda lakukan lalu anda percaya bahwa suami tidak selingkuh?"
"Nggak tahu ..."
"Dan, apa yang harus dilakukan suami anda agar anda percaya bahwa dia tidak selingkuh?
"Eh .... mmmmmhhhhhh ..... apa ya ....?"
"Dan apa yang anda inginkan terjadi pada diri anda?"
"Saya maunya percaya sama suami"
"Dan apa yang perlu anda lakukan agar anda percaya pada suami?"
"Aduh ... susah ya ..."


Bila trust tidak terbentuk, maka perilaku apapun yang ditampilkan tidak akan membuat trust menjadi kuat.

*Berlaku dalam berbagai hubungan, suami-istri, orangtua-anak, atasan-bawahan, pemimpin-rakyat, dll.

Yeti Widiati 210716

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"KESEMPATAN", KEBUTUHAN ANAK UNTUK BERKEMBANG DAN MANDIRI - yws

  Memberikan "Kesempatan" pada anak, bagi sebagian orang tua adalah mudah, tapi sebagian lainnya merasa berat memberikannya. Saya ...