Sabtu, 31 Oktober 2015

'PAHITNYA' USAHA MEMBUAT HASIL TERASA 'MANIS' - yws

- Karena kehidupan ekonomi kami yang sulit, dulu ibu kami membuka warung. Saya membantu menjaga warung setelah pulang sekolah. Yang bikin saya sakit hati adalah beberapa teman di sekolah mengejek saya, bu. Sakit hati saya, bahkan masih terasa sampai sekarang. Mereka mengejek saya karena miskin. Tapi saya tidak bisa curhat pada siapa pun. Saya hanya bisa menyimpan rasa sakit itu sendiri. Saya tidak mungkin bilang pada ibu saya yang sudah begitu repot dan susah dengan hidupnya. Ayah sudah meninggal dan adik-adik saya masih kecil.

Sekarang saya bingung pada anak-anak saya. Saya berusaha untuk memenuhi kebutuhan anak saya, karena saya tidak ingin anak-anak saya mengalami kesulitan yang sama dengan yang saya alami dulu. Saya belikan pakaian yang baik agar mereka tidak diejek oleh teman-temannya. Saya juga bantu mereka dalam banyak hal agar mereka tidak merasa kesulitan. Tapi kok kenapa anak saya jadi manja ya? Anak saya tidak mau berusaha dan maunya hanya menuntut saja dari saya. Sakit sedikit dan sulit sedikit langsung mengeluh. Padahal sekarang mereka sudah usia SMA lho bu.

+ Apa ibu pernah cerita bagaimana ibu dulu berusaha waktu kecil?

- Gak lah bu, itu bukan pengalaman yang baik untuk diceritakan. Saya tidak mau anak-anak saya mengalami hal yang sama, jaga warung dan diejek oleh teman-temannya.

+ Tahukah ibu bahwa ada hal luar biasa di balik pengalaman hidup yang ibu rasa menyakitkan itu?

- Apa itu?

+ Dengan menjaga warung, pertama, ibu menunjukkan sikap ibu yang baik, mau membantu orangtua yang kesulitan. Kedua, dengan menjaga warung ibu juga mengembangkan kemampuan untuk menghadapi ragam orang dan belajar melayani mereka dengan baik. Ketiga, keberhasilan ibu menghadapi bully dari teman-teman ibu, menunjukkan ibu memiliki kekuatan secara emosi.

Nah, sekarang ibu berhasil menjadi seorang pengusaha yang hebat. Bisa mengenali orang sehingga dapat memberikan penawaran yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Ibu juga bisa membedakan mana orang yang jujur dan mana yang culas. Dan yang jelas, ibu juga adalah seorang yang ringan tangan mudah membantu orang lain.

Pelajaran dan hikmah itu yang perlu ibu ceritakan kepada anak-anak ibu, sehingga mereka tahu bahwa pengalaman hidup ibu dengan bekerja keras ternyata memberikan hikmah dan manfaat yang luar biasa sekarang.

Kalau ibu mengubah cara pandang ibu, bahwa "kesulitan" bukanlah masalah melainkan jalan untuk meningkatkan kualitas diri, maka ibu akan "merancang kesulitan" yang terkontrol bagi anak ibu. Sehingga mereka dapat mengembangkan kemampuan berusaha yang sekarang tidak berkembang. Yang ibu lakukan sekarang adalah kebalikannya. Dengan membelikan pakaian yang baik, selalu membantu dan melayani membuat anak kehilangan rasa bahwa "berpahit" dalam berusaha justru yang membuat mereka dapat merasakan "manisnya" keberhasilan.

- Aduh bu, saya tidak menyadari bahwa kesulitan hidup saya dulu ternyata memberi efek luar biasa pada keberhasilan saya sekarang ...

+ Ya, apakah rasa sakit hati karena diejek teman itu masih ada?

- Jauh berkurang, karena sekarang saya melihat, 'ah teman-teman saya kan masih anak-anak yang belum mengerti'

Yeti Widiati S. 270915

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"KESEMPATAN", KEBUTUHAN ANAK UNTUK BERKEMBANG DAN MANDIRI - yws

  Memberikan "Kesempatan" pada anak, bagi sebagian orang tua adalah mudah, tapi sebagian lainnya merasa berat memberikannya. Saya ...