Minggu, 06 November 2016

FOKUS PADA APA YANG BISA DILAKUKAN - yws

Masih berkaitan dengan tulisan sebelumnya JANGAN AMBIL ALIH TUGAS ANAK dan STRATEGI MENGURANGI KEREWELAN DAN KECEMASAN ANAK PADA SITUASI ASING.

Saya ingin menceritakan pengalaman saya saat mendampingi anak operasi di sebuah rumah sakit ibu dan anak di Australia. Ini adalah cerita dari tahun 2002, 14 tahun lalu. Sehingga sangat mungkin ada beberapa RS di Indonesia yang juga sudah melakukannya. Atau bila pun belum, semoga ini menjadi alternatif yang bisa dilakukan di sini untuk membantu mempercepat proses kesembuhan anak.

Fokusnya adalah pada apa yang sudah mampu dilakukan anak.

Jadi RS ini memiliki relawan-relawan yang bertugas membantu berbagai aktivitas di RS. Yang paling menarik buat saya adalah relawan yang mendampingi anak bermain dan belajar.

Setiap pagi seorang Play Leader akan berkeliling dari kamar ke kamar untuk mengecek kondisi pasien. Ia mencatat apa yang sudah bisa dilakukan pasien dan kemudian menawarkan aktivitas apa yang bisa dan ingin dilakukan pasien. Tujuannya adalah agar pasien tidak terlalu terfokus dengan sakit yang dialaminya, emosinya menjadi lebih tenang demikian pula dengan orang dewasa yang mendampinginya karena anak menurun stres dan kerewelannya.

Misalnya, pasien yang baru pindah dari ICU dan masih berbaring, maka ditawarkan untuk menonton video. Anak boleh memilih film apa yang akan ditonton. Atau juga bisa dibacakan buku cerita yang disukainya dan mendengarkan musik.

Pasien yang sudah bisa duduk dan menggerakkan jarinya, ditawari untuk bermain games komputer atau game watch.

Pasien yang tangannya sudah bisa bergerak lebih banyak namun masih belum boleh turun dari tempat tidur ditawari aktivitas yang bisa dilakukan di tempat tidur, membaca buku cerita, menggambar, melukis, membuat prakarya, bernyanyi, dll.

Pasien yang sudah boleh turun dari tempat tidur, boleh main di ruang bermain yang bersih dan terjaga keamanannya.

Pasien-pasien usia SD akan ditawari juga untuk belajar, baik itu di sekolah rumah sakit (kalau sudah boleh berjalan), atau belajar di tempat tidurnya.

Play Leader akan mencatat semuanya di pagi hari dan kemudian mempersiapkan apa yang perlu dilakukan bersama relawan lainnya. Dan sekitar jam 10 saat pasien sudah selesai makan, mandi dan visit dokter, maka para relawan akan berkeliling untuk mendampingi pasien melakukan ragam aktivitas yang sudah dipersiapkan tersebut.

Saya terkesan. Terutama dari betapa komprehensifnya perencanaan disusun yang bertujuan untuk mempercepat kesembuhan anak. Jadi kesembuhan tidak hanya dari sisi medis tapi juga faktor-faktor penunjang. Betul bahwa faktor dukungan orang di sekitar adalah penting, namun hal itu juga dikelola dengan terencana tidak diserahkan begitu saja kepada keluarga. Beruntung bila pasien anak ini memiliki keluarga yang memberikan dukungan positif. Kenyataannya ada banyak pendamping yang tidak tahu atau tidak bisa melakukan hal-hal yang sebetulnya dibutuhkan pasien anak.

Di Indonesia sekarang, RS-RS yang cukup berbiaya, memang sudah melakukannya. Tapi RS ini tidak banyak dan otomatis juga pasien yang ditangani pun terbatas. Sehingga yang memperoleh kemanfaatan pun tidak signifikan jumlahnya.

Saya membayangkan suatu hari di RS-RS pemerintah, bangsal anak menjadi lebih sunyi dari tangisan dan jeritan pasien-pasien anak, orangtuanya lebih kalem tidak panikan, para perawatnya ceria, dan para dokter lebih tenang bekerja ....

Yeti Widiati 061116

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"KESEMPATAN", KEBUTUHAN ANAK UNTUK BERKEMBANG DAN MANDIRI - yws

  Memberikan "Kesempatan" pada anak, bagi sebagian orang tua adalah mudah, tapi sebagian lainnya merasa berat memberikannya. Saya ...