Rabu, 03 Agustus 2016

RELASI DOKTER - PASIEN DI ERA DIGITAL - yws

Hari ini saya sudah bertemu dengan dokter ke-6 dalam kurun waktu 6 bulan terakhir, yang melakukan pencatatan menggunakan teknologi IT terbaru. Sehingga data langsung dimasukkan real time melalui komputer yang sudah disetting sistemnya sedemikian rupa. Keluhan, diagnosis, saran dan resep semua langsung terekam secara digital. Dan dengan mudah diakses oleh bagian lain, misalnya oleh bagian rekam medik atau farmasi, atau bagian lainnya.


Memanfaatkan teknologi, bagus sih .... Lebih cepat, lebih akurat, mudah disimpan, mudah diakses dan mudah ditracing. Tapi memang ada saja yang terpaksa dikorbankan. Yaitu kualitas relasi dengan pasien yang menjadi signifikan berkurang. Terlebih kalau dokternya masih canggung dengan metode semacam itu. Sudah diduga, biasanya para dokter senior yang lebih canggung. "Apa tadi, Bu, yang dirasakan?" Tanyanya sambil mengetik keluhan. Para dokter yang lebih muda usianya relatif lebih trampil mengetik sambil tetap menatap pasien. Sekalipun tetap kentara tatapan matanya lebih banyak menunjukkan ia berpikir daripada menunjukkan atensi pada pasien.

Saya pernah bertemu dengan dokter yang menatap hangat dan tersenyum simpati saat mendengar keluhan pasien.

Saya juga cukup sering bertemu dengan dokter yang lebih banyak menunduk untuk mencatat daripada menatap pasien.

Dan sekarang saya perlu membiasakan diri berbicara dengan dokter yang lebih banyak menatap layar komputer sambil mengetik.

Sambil menunggu dokter mengetik, saya pun melamun, "Mungkin satu saat nanti kualitas relasi dokter-pasien akan kembali meningkat, ketika pencatatan dilakukan otomatis dengan mengubah suara/percakapan langsung ke dalam bentuk kode atau tulisan ...."

Padahal ketika dokter menatap dengan hangat, menyimak dengan baik dan berkata dengan simpatik, 25% kesembuhan pasien tercapai. Treatment medis membantu 50%-nya, sementara 25% lainnya adalah motivasi dan usaha pasien itu sendiri.

*Sumber angka prosentase dari Prof. David, seorang dokter ahli craniofacial dalam salah satu sesi konsultasinya.

Salam hormat buat teman-teman saya para dokter yang baik ....
*Hihihi takut ditimpukin para dokter :D

Yeti Widiati 020816

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"KESEMPATAN", KEBUTUHAN ANAK UNTUK BERKEMBANG DAN MANDIRI - yws

  Memberikan "Kesempatan" pada anak, bagi sebagian orang tua adalah mudah, tapi sebagian lainnya merasa berat memberikannya. Saya ...