Kamis, 15 Januari 2015

MENYIKAPI KORBAN PERUNDUNGAN (BULLYING) - yws

Mungkin istilah perundungan masih belum umum sehingga masih terasa "kagok" saat disebut. Tapi segala sesuatu selalu ada awalnya sebelum jadi biasa. Sehingga saya memutuskan untuk ikut memperkenalkan dan men-sosialisasikan istilah ini.

Perundungan/bullying adalah perilaku agresif baik secara lisan maupun fisik yang dilakukan orang atau sekelompok orang kepada orang/kelompok lain dengan maksud mengganggu atau membuat tidak nyaman pihak lain. Orang yang mengalami perundungan biasanya orang yang lebih lemah dan tidak bisa melawan. Situasi ini berpeluang menimbulkan masalah di kemudian hari, baik bagi si pelaku terlebih bagi korbannya.


Kita sebagai orangtua tidak selalu bisa melindungi anak kita dari perundungan ini. Namun kita bisa mengurangi peluang terjadinya perundungan pada anak kita. "Rahasianya" adalah, pelaku butuh kekuatan dan mereka mencari reaksi takut, cemas atau terganggu dari korbannya. Jadi jika anak kita merasa terganggu atau kurang nyaman dengan perundungan tersebut, maka pelaku menang dan dia akan melakukannya lagi dan lagi ... Karenanya, bantulah anak untuk tetap bersikap tenang dan tidak terganggu dengan situasi ini dan tahu bagaimana bertindak secara asertif.

Bagaimana mendeteksi apakah seorang anak menjadi korban perundungan?
1. Tidak dapat menjelaskan tanda-tanda kekerasan fisik (luka, memar), baju yang sobek.
2. Tidak dapat menjelaskan kehilangan barang, mainan, alat sekolah, bekal atau uang.
3. Takut ditinggal sendirian, enggan sekolah, naik mobil jemputan, minta dijemput, tiba-tiba menjadi lengket dan tidak mau berpisah dari orangtua.
4. Tiba-tiba cemberut, pendiam, suka mengelak, bilang kesepian.
5. Perubahan dalam perilaku, kebiasaan dan karakter.
6. Mengalami keluhan fisik, sakit kepala, sakit perut, sering ke UKS.
7. Mengalami gangguan tidur, sulit tidur, mimpi buruk, mengigau, menangis, mengompol.
8. Mulai melakukan kasar pada adik, pembantu atau orang lain yang lebih lemah.
9. Menunda ke kamar mandi hingga sampai di rumah (Bila perundungan dilakukan di toilet/kamar kecil)
10. Makan dengan rakus ketika tiba di rumah. (Bisa karena bekal atau uangnya dirampas)
11. Mengalami penurunan prestasi akademik secara tiba-tiba dan signifikan, sulit konsentrasi dan belajar.

Berikutnya: Solusi ...

*Sumber: Michele Borba. The Big Book of Parenting Solutions

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"KESEMPATAN", KEBUTUHAN ANAK UNTUK BERKEMBANG DAN MANDIRI - yws

  Memberikan "Kesempatan" pada anak, bagi sebagian orang tua adalah mudah, tapi sebagian lainnya merasa berat memberikannya. Saya ...