Minggu, 04 Januari 2015

http://www.kickandy.com/theshow/1/1/1537/read/PANTANG-MATI-SEBELUM-AJAL

Jumat, 24 April 2009 21:30 WIB
PANTANG MATI SEBELUM AJAL
PANTANG MATI SEBELUM AJAL Christian Simanjuntak, harus rela kehilangan delapan jari tangannya akibat digerogoti penyakit langka bernama Buerger’s Disease, sebuah penyakit akibat penyempitan pembuluh darah yang menyerang para perokok. Ia sempat ingin mengakhiri hidupnya, tapi akhirnya memutuskan untuk bertahan hingga sekarang.
Sementara Ibu Siti Fatimah harus kehilangan tiga putranya akibat penyakit Hemophilia sebuah penyakit kelaian pembekuan darah. Hanya Ninis, satu- satunya anak perempuan yang selamat dari penyakit itu. Namun Ninis, kini harus mengalami hal yang serupa dengan sang ibu. Putra semata wayangnya, Malik, kini harus menanggung warisan keluarga sebagai penderitaHemophilia. “Saya berharap anak saya bisa hidup hingga dewasa,” kata Ninis.
Untuk mewujudkan harapannya, Ninis terpaksa harus menjaga Malik dengan ekstra ketat. Ia membatasi aktivitas Malik untuk menjaganya dari benturan dan luka. Andai Malik terbentur saja, maka murid sekolah dasar itu harus menjalani transfusi darah. “PenyakitHemophilia itu mengejamkan,” ujar Malik polos.
Dalam kesempatan ini juga Hematolog Prof. Karmel L. Tambunan, memberikan beberapa informasi seputar penyakit Hemophilia dan penyakit langka lainnta, yakni ITP (idiopathic thrombocytopenic purpura), yang dialami oleh Rebecca Marthina.
Rebecca mengalami serangan penyakit ini pada akhir tahun 2008. Secara medis, ITP diartikan suatu kelainan pada sel pembekuan darah, yakni trombosit yang jumlahnya menurun sehingga menimbulkan perdarahan. Perdarahan terjadi umumnya pada kulit.
Di episode ini juga Kick Andy akan mengajak ada mengenal sejumlah kisah dari para mantan penyandang penyakit langka. Misalnya, Nicholas, remaja yang pernah terserang penyakit Guillain Barree Syndro, sebuah penyakit auto-immune, dimana sistem kekebalan tubuh tidak membunuh virus yang masuk tetapi justru menyerang sistem kekebalan tubuh didalam diri sendiri. Guillain Barree Syndrome menyerang saraf akibatnya saraf yang berada didalam otot tidak dapat digerakkan sehingga tubuh menjadi lumpuh.
Ada juga penyakit Myasthenia Gravis yang diderita Dewina Sugianto. Pada tahun 2002 tiba-tiba Wina mulai susah mengucapkan kata-kata. Dia mulai cadel dan susah membuang ludah. Pada akhir tahun 2003 keadaan semakin parah. “Saluran pernafasan penuh lendir dan gaya peristaltik di kerongkongan gak berfungsi. Alhasil aku gak bisa menelan makanan dan minuman, otomatis berat badan aku turun drastis jd 30 kilo-an,” tutur Dewina.
Penyakit langka juga menyerang mantan presenter kuis Pepeng. Penyakit Multiple Schlerosis, menggerogoti syaraf pusat Pepeng, mirip dengan penyakit lupus yang menyerang auto-immnune. Dokter ahli syaraf Yusak Mangara Siahaan, mengatakan bahwa penyakit Multiple Schlerosis hingga saat ini belum ditemukan obatnya. “Penyakit yang belum ada obatnya, digabung dengan rasa nyeri yang tidak pernah berhenti adalah kombinasi yang cantik untuk menjai depresi,” ujar Pepeng yang sejak 2,5 tahun ini hanya bisa beraktivitas di kamarnya saja ini.
Nara sumber Ghina akan membukakan wawasan kita, betapa banyak penyakit langka yang ada di sekitar kita. Ghina menderitaCrouzon Syndrome, yakni suatu kelainan bawaan yang ditandai dengan terlalu cepat menutupnya ubun-ubun pada saat bayi. “Sebagai upaya pengobatan Ghina harus melakukan rekonstruksi tulang tengkorak lebih dari satu kali,” ujar Yetti sang Ibu.
Ghina mengalami operasi sejak usia 2 tahun, untuk member ruang otaknya supaya bisa berkembang baik dan agar matanya tidak tertekan terlalu keras. Umur 8 tahun, setelah insiden bola matanya yang nyaris lepas, Ghina kemudian mengalami operasi rekontruksi tulang tengkorak kembali. “Tulang muka Ghina harus ditarik dengan sebuah alat bernama distracter sebanyak 2,5 cm dan itu harus dilakukan bertahap, 1 hari sebanyak 1 mm sehingga memakan waktu 2,5 bulan,” ujar ibunya. Dan kini Ghina menunggu operasi ketiganya di usia 16 tahun nanti.
Meski demikian berat, Ghina mengaku tetap merasa bahagia. Semua perjalanan hidupnya ia telah tulis dalam sebuah diary yang kemudian diterbitkan sebagai sebuah buku.
Ghina, Pepeng, Christian, dan nara sumber lainnya adalah mereka yang telah terpilih untuk menjalani ujian hidup yang demikian berat. Tapi mereka memilih ikhlas untuk menikmati ujian ini dengan tetap bertahan dan berpantang mati sebelum ajal benar-benar menjemput.
Inilah episode tentang dunia kesehatan yang dibalut dengan kisah-kisah inspiratif para nara sumber. Selamat menyaksikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"KESEMPATAN", KEBUTUHAN ANAK UNTUK BERKEMBANG DAN MANDIRI - yws

  Memberikan "Kesempatan" pada anak, bagi sebagian orang tua adalah mudah, tapi sebagian lainnya merasa berat memberikannya. Saya ...