Minggu, 04 Januari 2015

KECERDASAN EMOSI DAN GENERASI Y
Tataplah wajah teman kita dan kemudian tersenyumlah.
Jika ia membalas dengan tersenyum juga, maka hati kita akan merasa senang.
Jika ia tak mengacuhkan, maka hati kita merasa kesal.
Jika ia membalas dengan cibiran, maka kita menjadi marah.
Sekarang tataplah sebuah gambar orang di komputer, hp atau apapun gadget yang kita punya. Kemudian sama seperti di atas, tersenyumlah.
Apakah gambar itu akan berespon?
Ah ... pertanyaan bodoh ya, tentu saja gambar itu tidak akan berespon. Dia dalam gambar itu tak peduli kita tersenyum, tertawa, marah, sedih, ataupun tak dilihat sama sekali.
Beberapa aspek kecerdasan emosi adalah:
1. Ketika kita mampu memahami emosi kita sendiri,
2. Mampu memahami emosi orang lain,
3. Tahu caranya mengekspresikan emosi dengan tepat
4. Dan tahu caranya berespon terhadap ekspresi emosi orang lain
Semakin sering kita berlatih maka kita akan semakin trampil.
Maka, bagaimana anak-anak kita, dan bahkan diri kita sendiri dapat mengembangkan kecerdasan emosi dengan optimal, bila interaksi kita lebih banyak dihabiskan dengan gadget daripada berinteraksi secara langsung, dengan saling bertatapan?
*Generasi Y adalah generasi yang lahir antara tahun 1983-2003 yang tumbuh dalam perkembangan teknologi digital yang pesat, sehingga mempengaruhi perilakunya. Cara mengekspresikan emosi yang berbeda berpeluang menimbulkan miskomunikasi dengan orangtuanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"KESEMPATAN", KEBUTUHAN ANAK UNTUK BERKEMBANG DAN MANDIRI - yws

  Memberikan "Kesempatan" pada anak, bagi sebagian orang tua adalah mudah, tapi sebagian lainnya merasa berat memberikannya. Saya ...