Senin, 04 Januari 2021

BERHITUNG ITU BUKAN PINTAR MENYEBUTKAN ANGKA ATAU MENGERJAKAN SOAL - yws

 Seri Perkembangan Anak (Kesiapan Sekolah)


Belajar berhitung mempersiapkan fondasi untuk berpikir logis dan sistematis. Ini merupakan proses penting pada diri seorang anak karena akan berkait pada bagaimana ia menyelesaikan ragam masalah dalam hidupnya kelak. Dan ini bukan proses yang mudah untuk diajarkan karena sifatnya yang abstrak dan tidak nampak (semua proses berada dalam otak). Sehingga kita hanya bisa melihat hasilnya dari perilaku anak.
Mengajari balita dan anak pra sekolah berhitung perlu diawali dengan orang tua mengetahui terlebih dahulu, konsep apa yang perlu dikuasai anak. Berhitung BUKAN ditentukan pada keberhasilan anak mengenal dan menyebutkan angka-angka. Berhitung juga titik beratnya bukan hafal jawaban dan hafal rumus, meskipun ini semua bisa mendukung proses pembelajaran. Oleh karena itu bila seorang balita hafal perkalian 1-10, kita boleh saja bangga dan harus tetap mengapresiasi anak yang memiliki daya ingat yang baik. Namun bila yang diharapkan adalah anak paham konsep berhitung, maka hafalan bukanlah target utama.
Konsep berhitung apa saja yang perlu dikuasai anak sebelum ia masuk sekolah dasar?
JUMLAH
Anak paham mengenai konsep jumlah secara konkret. Ketika melihat angka “2” dia tahu bukan sebagai lambang bilangan, namun sebagai suatu konsep bahwa 2 berarti ada benda berjumlah dua buah. Untuk itu ketika anak diminta menghitung benda, yang paling penting bukanlah dia menghitung satu persatu, tapi tahu bahwa jumlahnya berbeda antara 2 dan 3.
UKURAN
Sebelum sampai pada ukuran yang bersifat kuantitatif (menggunakan angka), ajarkan anak ukuran yang bersifat kualitatif terlebih dahulu. Jadi perkenalkan istilah, besar-kecil, tinggi-rendah, banyak-sedikit, panjang-pendek terlebih dahulu, secara konkret.
PERBANDINGAN
Konsep ‘perbandingan’ tidak lepas dari konsep 'ukuran'. Jadi bila anak sudah paham mengenai besar-kecil misalnya, maka konsep perbandingan diperoleh bila anak dapat membedakan mana yang lebih besar dan lebih kecil, lebih tinggi dan lebih rendah, dst.
SEKUEN/KEURUTAN
Sekuen berbicara mengenai konsep keurutan. Ini akan menjadi fondasi untuk kemampuan berpikir logis dan sistematis. Dan juga mengembangkan kemampuan antisipasi.
Untuk semua konsep tersebut di atas, sekali lagi, drilling latihan soal berhitung, bukanlah cara utama dan
terbaik
untuk membuat anak paham konsep-konsep dalam berhitung. Kalaupun seorang anak mampu menyelesaikan soal hitungan dengan cepat, ia masih tetap perlu membuktikannya dalam terapannya sehari-hari. Karena semua yang kita pelajari manfaatnya adalah dalam kehidupan sehari-hari.
Selain bermain dengan menggunakan ragam mainan, maka pemahaman konsep berhitung dapat dilakukan dalam aktivitas sehari-hari, melalui pengamatan, aktivitas mengoleksi benda-benda dan juga membantu memasak, sesuai kemampuan anak.
Dengan mengoleksi, misalnya mengumpulkan berbagai ukuran, bentuk, warna, kerikil, daun-daunan, biji-bijian, maka anak bisa membuat kategorisasi berdasarkan karakteristik tertentu. Misalnya, kelompok kerikil berukuran besar ada lebih sedikit daripada kelompok kerikil yang berukuran lebih kecil. Hitung jumlahnya, sehingga anak bisa menentukan dengan akurat, misalnya, kerikil besar berjumlah 5 sedangkan kerikil kecil jumlahnya ada 8. Kalau kemudian anak diminta mengurutkan kerikil tersebut dari yang paling kecil sampai yang paling besar secara berderet, maka semua konsep berhitung, jumlah, ukuran, perbandingan dan sekuen pun bisa dikuasai hanya dalam satu aktivitas.
Aktivitas membantu memasak juga sangat baik mengajarkan kemampuan berhitung. Misalnya, membuat sate buah. Mulai dari anak memilih buah-buahan yang akan dijadikan sate. Melon, semangka, anggur, nanas, apel misalnya. Memotong menjadi ukuran tertentu. Bila anak belum bisa memotong buah dengan pisau, maka bisa orang tua yang memotong dan anak mengamati. Orang tua harus mendeskripsikan proses ini dengan berbicara, sehingga anak memperoleh gambaran yang lebih jelas, misalnya, “Bunda potong apelnya jadi 8, kecil-kecil.”
Anak kemudian membantu menusukkan pada tusuk sate. Satu sate terdiri dari 5 jenis buah dengan keurutan yang sama. Maka semua konsep berhitung yang perlu dikuasai pun dapat diperoleh dalam satu aktivitas.
Masih ada banyak sekali aktivitas bermain (sekaligus belajar) bersama anak yang dapat dilakukan. Kreativitas orang tua akan menjadi penting, sehingga anak memiliki pengalaman belajar menyenangkan yang kaya.
Yeti Widiati - 040121

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"KESEMPATAN", KEBUTUHAN ANAK UNTUK BERKEMBANG DAN MANDIRI - yws

  Memberikan "Kesempatan" pada anak, bagi sebagian orang tua adalah mudah, tapi sebagian lainnya merasa berat memberikannya. Saya ...