Seri Perkembangan Anak & Remaja
Perkembangan Anak usia 1-2 Tahun
HAL-HAL YANG PERLU DILAKUKAN
• Berespon terhadap ocehan anak, dengan cara menyenangkan dan dengan kata dan pertanyaan sederhana. Buatlah percakapan timbal balik. Gambarkan apa yang anda atauanak lakukan. Ini membantu anak mengasosiasikan kata dengan tindakan dan objek. “Bunda sedang memotong roti dulu.” “Kamu sedang main mobil-mobilan”.
• Dorong anak untuk menunjuk objek yang dikenalinya di buku bergambr, katalog, dan majalah. Beri nama objek tersebut dan dorong (jangan memaksa) anak untuk mengikuti.
• Sembunyikan mainan atau benda yang dikenalinya di tempat yang bisa ditelusuri dan dorong anak untuk menemukannya. Berikan clue/tanda jika dibutuhkan. “Cari bolanya di bawah kursi”.
• Sediakan balok-balok, mainan ‘donat susun’, keping ragam bentuk, dan mainan lain yang mendorong kemampuan problem solving dan koordinasi mata-tangan.
• Izinkan anak sering bermain air. Wastafel/ember air selalu menjadi tempat favorit anak ketika orang dewasa di dapur. (Perhatikan: jaga agar anak tidak terpeleset). Mangkok plastik atau panci berisi air cukup menarik perhatian anak, ketika ditaruh di atas lantai.
• Letakkan mainan favorit di berbagai tempat berbeda di kamar, sehingga anak dapat merangkak, menjelajah atau berjalan untuk meraihnya. Ini merupakan praktek ketrampilan motorik.
• Sediakan mainan yang dapat didorong atau ditarik. Benda plastik atau kayu yang dapat dinaiki dan digerakkan dengan kaki sehingga bergerak. Jaga keamanan, turunkan ketinggian benda yang akan dipanjat anak. Selalu beri nama aktivitas yang dilakukan untuk membantu anak membuat asosiasi. Pastikan beberapa mainan adalah gender netral (bisa dimainkan anak perempuan dan laki-laki).
• Ajak anak berjalan-jalan dan berbicara mengenai apa yang dilihat (kup-kupu, awan, warna). Memberi nama aktivitas (labelling) akan memperkuat perkembangan bahasa anak.
• Matikan televisi (dan gadget). Anak kecil belajar dari melakukan sesuatu secara aktif, bukan melalui aktivitas pasif.
• Dorong bermain aktif untuk mendukung kesehatan, mengurangi resiko obesitas, dan membantu anak mengalirkan energi berlebih. Berikan kesempatan mereka melempar, menendang bola lembut kian kemari, meniup dan memecahkan gelembung sabun, adu memungut dan menjatuhkan benda-benda kecil (jepitan baju, balok) ke dalam mangkok atau keranjang di kamar.
HAL-HAL YANG PERLU DIWASPADAI
Periksakan ke dokter anak atau Psikolog tumbuh kembang anak, jika pada usia 2 tahun anak, TIDAK:
• Berusaha untuk bicara atau mengulangi kata-kata
• Memahami beberapa kata baru.
• Berespon terhadap pertanyaan sederhana dengan jawaban “ya” atau “tidak”
• Berjalan sendiri (atau dengan sedikit bantuan)
• Menunjukkan ragam emosi, marah, senang, takut, terkejut.
• Menunjukkan minat terhadap gambar-gambar.
• Mengenali dirinya sendiri di cermin (tersenyum, menunjuk, atau menyebutkan namanya sendiri).
• Membuat kontak mata ketika berespon terhadap pertanyaan atau meminta sesuatu.
• Berusaha makan sendiri (minum dengan cangkir yang dipegangnya sendiri).
Sumber: Developmental Profiles, Marotz & Allen, 2007
Yeti Widiati – 271220
Tidak ada komentar:
Posting Komentar