Kamis, 20 Agustus 2015
Curhat atau menceritakan masalah kita kepada anak akan menimbulkan dendam warisan pada anak kepada orang yang secara obyektif tidak punya masalah dengannya.
Apalagi ketika ibu menceritakan keburukan ayah dan/atau sebaliknya, ayah menceritakan keburukan ibu, maka anak terwariskan dendam ayah ibunya.
*Forgiveness Therapy, Asep Haerul Gani
-------------------------------
Orang yang curhat pada dasarnya mencari pendukung, sehingga ia kerap melakukan "deletion" atau menghilangkan bagian-bagian penting yang kurang menguntungkan baginya. Misalnya ketika si A kesal pada B dan curhat pada C maka A hanya menceritakan bagian yang buruk tentang B. Ia tidak menceritakan bagian baik si B atau bahkan bagian buruk tentang dirinya sendiri.
Seorang psikolog atau terapis bertugas untuk memunculkan bagian yang didelete tersebut, agar klien memperoleh gambaran utuh dari masalah yang dihadapinya. Sehingga ia memiliki kerangka pikir yang berbeda, mengubah emosi dan menjadi landasan untuk perilaku yang berbeda pula.
*Masih dari Forgiveness Therapy
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
"KESEMPATAN", KEBUTUHAN ANAK UNTUK BERKEMBANG DAN MANDIRI - yws
Memberikan "Kesempatan" pada anak, bagi sebagian orang tua adalah mudah, tapi sebagian lainnya merasa berat memberikannya. Saya ...
-
Ketika Beban seperti Sebongkah Batu Ada orang yang memandang beban dalam hidup seperti bongkahan batu besar yang harus dibaw...
-
HANDWRITING (Konteks Perkembangan Anak) "Belajar menulis huruf sambung ....? Apa pentingnya sih? Jaman sudah modern, bisa mengetik p...
-
LINGKARAN PENGARUH Bayangkan kita berada di pusat satu lingkaran dan kemudian di luar diri kita ada beberapa lapis lingkaran. Lingkaran ya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar