Rabu, 11 Oktober 2017

INDIKATOR REMAJA DENGAN HARGA DIRI RENDAH - yws

Berdasarkan obserasi klinis yang dilakukan oleh Diana-Lea Baranovich (Psikolog-Play Therapist), ia menemukan trait-trait yang diasosiasikan dengan remaja yang memiliki harga diri rendah.

- Merendahkan orang lain dengan mengejek, membuat julukan-julukan dan bergosip (membicarakan keburukan orang di belakang)
Remaja yang harga dirinya rendah tak berani bicara apa adanya dan menerima konsekuensi dari kejujuran. Ia juga cenderung menyerang terlebih dahulu (dengan merendahkan orang lain) sebagai reaksi terhadap hal yang dipandang ancaman.


- Menggunakan gesture/gerak tubuh yang berlebihan dan tidak sesuai konteks atau situasinya (out of context)
Berusaha untuk menunjukkan kelebihan diri sebagai cara menutupi kekurangannya.

- Kebutuhan akan sentuhan yang berlebihan atau bahkan sebaliknya menghindari kontak fisik.
Merupakan kelanjutan dari problem attachment yang berlangsung saat masa bayi hingga masa anak.

- Menyombongkan prestasi, ketrampilan dan penampilan berlebihan
Usaha pertahanan diri untuk menutupi kelemahan

- Merendahkan diri secara verbal (self-depriciation)
Secara berlebihan dan terus-menerus mendegradari kekurangan diri atau sesuatu yang dipersepsi sebagai kekurangan diri.

- Berbicara terlalu keras, kasar dan memaksa
Sama seperti kesombongan, ini juga bentuk reaksi menyerang terhadap hal yang dipandang sebagai ancaman

- Berpindah dari satu kelompok ke kelompok lain untuk mencari tempat yang paling cocok
Identitas diri belum terbentuk, sehingga masih mencari teman dan tempat yang dianggap sesuai.

- Beresiko menjadi penyendiri dan menghabiskan waktu sepanjang hari di kamarnya
Tak berani mencoba dan mengeksplorasi hal baru, dan takut terhadap konsekuensi dari pertemanan dan kegagalan.

- Beresiko menjadi adiktif di media sosial
Kelanjutan dari menyendiri, namun tetap memiliki kebutuhan berinteraksi. Sehingga akhirnya melakukan stalking dan penjelajahan di dunia maya.

- Riskan untuk bergabung dengan kelompok yang kurang baik
Tidak trampil memilih dan kebutuhan diterima lingkungan yang cukup besar berpeluang membuatnya salah memilih teman dan kelompok.

- Mengubah penampilan dan gaya rambut terlalu sering sebagai usaha untuk mencari jati diri.

*Pertanyaan-pertanyaan mengenai cara atau tindakan untuk menghindari harga diri rendah silakan mengacu pada ragam tulisan saya tahun kemarin di blog terutama mengenai bahasan perkembangan psikososial pada anak. https://yws-paradigma.blogspot.co.id/
*Sumber tulisan: Understanding and Mentoring the Hurt Teenager, Diana Lea Baranovich (terjemahan dengan tambahan penjelasan)

Yeti Widiati 78-111017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"KESEMPATAN", KEBUTUHAN ANAK UNTUK BERKEMBANG DAN MANDIRI - yws

  Memberikan "Kesempatan" pada anak, bagi sebagian orang tua adalah mudah, tapi sebagian lainnya merasa berat memberikannya. Saya ...