Anak-anak yang tidak terpenuhi kebutuhan emosinya (rasa aman, cinta & kasih sayang, perhatian, penghargaan) akan memunculkan "Vulnerable Child", anak yang rapuh, rentan, kerap merasa ketakutan, kecewa, cemas, sedih, dll.
Bila orang tua tidak menyadari atau mengabaikan gejala-gejala ini dan tidak segera memenuhi kebutuhan emosi anak, maka anak berubah menjadi "Angry Child & Impulsive Child", anak yang marah, rewel, menuntut, mengamuk, tantrum, tidak patuh.
Jadi, ketika anak menangis, mengamuk, atau bahkan ngambek, berfokuslah pada mencari latar belakang emosi tersebut muncul daripada berfokus pada perilaku yang ditampilkan. Lalu penuhi KEBUTUHAN EMOSI anak, bukan hanya sekedar mencari cara bagaimana agar anak berhenti menangis atau hilang marahnya.
Bersyukurlah bila anak dapat mengekspresikan emosinya dengan baik. Karena ini memudahkan kita (para orang tua) untuk berespon dengan tepat sesuai kebutuhan emosi anak.
- Emosi takut, kebutuhannya adalah perlindungan dan rasa aman.
- Emosi sedih, kebutuhannya adalah dihibur.
- Emosi marah, kebutuhannya adalah didengarkan.
- Emosi senang, kebutuhannya adalah diakui.
Yuk berespon tepat terhadap ekspresi emosi anak.
Yeti Widiati 161019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar