Langganan:
Posting Komentar (Atom)
"KESEMPATAN", KEBUTUHAN ANAK UNTUK BERKEMBANG DAN MANDIRI - yws
Memberikan "Kesempatan" pada anak, bagi sebagian orang tua adalah mudah, tapi sebagian lainnya merasa berat memberikannya. Saya ...
-
Ketika Beban seperti Sebongkah Batu Ada orang yang memandang beban dalam hidup seperti bongkahan batu besar yang harus dibaw...
-
HANDWRITING (Konteks Perkembangan Anak) "Belajar menulis huruf sambung ....? Apa pentingnya sih? Jaman sudah modern, bisa mengetik p...
-
LINGKARAN PENGARUH Bayangkan kita berada di pusat satu lingkaran dan kemudian di luar diri kita ada beberapa lapis lingkaran. Lingkaran ya...
Masya Allah. Terima kasih mbak yeti
BalasHapusSama-sama mbak, semoga bermanfaat
HapusAssalamualaikum bun mw tanya soal anak saya perempuan umur 1thn 9bln sudah bisa berbicara satu kata dengan jelas. Tp ada keterlambatan tumbuh gigi.
BalasHapusPermasalahan yg saya alami adalah kenap a anak saya ktika dy marah atu tidak marah dy slalu gampang untuk memukul. Kepada saya orangtua saya atau orang baru atau ke temannya slalu cepat tangannya ngeplaakk orang.. Slalu seperti itu bun. Saya tidak pernh mengajarkan dy memukul atau berlaku kasar bun.
Yg mw saya tanyakan Sebernya apa dy alami sampai dy melampiaskan atau melakukan hal itu kepada orang lain. .
Dan bagaimna sya menangani dan merubah sifat sprti ini bun
Mohon jawabanya
Terimakasih
W'alaikum salam
HapusMereka yang menggunakan bahasa tubuh dan ekspresi wajah dalam mengungkapkan emosinya biasanya adalah:
- Mereka yang belum bisa bicara untuk menjelaskan perasaannya.
- Mereka yang tidak terbiasa berbicara untuk menjelaskan perasaannya
- Mereka yang bisa berbicara untuk menjelaskan perasaannya dan sudah bicara namun tidak didengar, diabaikan atau disuruh diam oleh orang di sekitarnya.
Intinya mereka ini adalah orang yang frustrasi karena merasa tidak dipahami.
Kita seperti itu, anak kita juga seperti itu. Semua orang seperti itu, akan marah dan frustrasi bila tidak dipahami.
Oleh karena itu bila anak marah, pahami dulu "pesan marahnya", kenapa dia marah, apa yang dia inginkan, perilaku apa pada diri kita yang membuatnya marah.
Terima perasaannya (bukan perilakunya), katakan, "Oh adek marah ya ..." Lalu ajarkan dia untuk berbicara menyatakan perasaannya, misalnya, "Adek marah karena ...?" Biar dia yang meneruskan kalimatnya. "Adek kepingin ..." Dst. Terima kasih, adek sudah bicara.
Perilaku memukul biasanya berkurang ketika anak merasa diterima dan dipahami pesan emosinya.